Di tengah laporan yang terus berlanjut mengenai pemboman mematikan Israel di Gaza pada hari Jumat, lembaga kemanusiaan terus menekankan bahwa penyeberangan darat untuk konvoi bantuan tetap dilakukan. “Satu-satunya cara untuk mendapatkan (bantuan) dalam skala besar dan cepat… Kita memerlukan lebih banyak penyeberangan darat ini dan kita memerlukannya yang terbuka dan kita memerlukannya yang aman untuk digunakan untuk mengambil bantuan ketika bantuan itu diturunkan,” kata juru bicara OCHA. .
Kemunduran dermaga apungKetika ditanya tentang dermaga apung buatan militer AS yang ditambatkan di lepas pantai Gaza yang dilaporkan sebagian rusak di laut lepas, Laerke mengatakan bahwa “Semua cara untuk mendapatkan bantuan diterima dengan baik, jadi ketika kenyataan tidak berjalan dengan baik, tentu saja ini merupakan kabar buruk… Tidak pernah realistis untuk memasukkan bantuan secara besar-besaran. Hal ini bisa saja merupakan tambahan, dan kami terus menekankan hal itu.”
Sebagai bagian dari upaya berkelanjutannya untuk mencegah kelaparan yang mengancam jiwa di Gaza, WHO melaporkan bahwa bersama mitranya dan otoritas kesehatan setempat, WHO terus menawarkan layanan stabilisasi bagi anak-anak yang menderita malnutrisi yang paling mengancam jiwa.
Sampai saat ini, 68 anak telah menerima perawatan, katanya, namun karena meningkatnya permusuhan baru-baru ini, pusat stabilisasi nutrisi di Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza utara tidak dapat digunakan.
Sejak 1 Mei, Program Pangan Dunia PBB (WFP) dan mitranya melaporkan bahwa mereka telah memberikan suplemen nutrisi kepada sekitar 60.000 anak di bawah usia lima tahun dan 22.820 wanita hamil dan menyusui selama 15 hari untuk membantu mencegah malnutrisi.
