Aulanews.id – Kediri, Ketawadukan dari Calon Bupati (Cabup) Bupati Kediri Nomor Urut 1, H. Deny Widyanarko kepada para ulama menjadi perhatian warga masyarakat di Kabupaten Kediri. Bahkan, ketika melakukan kegiatan kampanye yang dikemas dalam Sambang Dusun, cara bersalaman cabup yang akrab disapa Mas Deny dengan kyai dan tokoh di tempat tersebut, juga selalu membuat salah fokus (salfok) peserta yang hadir.
Menurut salah satu tim Sambang Dusun, dirinya sangat kagum dengan pengusaha sukses yang identik dengan Blangkon Hijau tersebut, karena setiap bersalaman dengan peserta kampanye, apalagi dengan kyai di dusun, Mas Deny sangat tawaduk sekali.
“Kebiasaan dan perilaku tawaduk Mas Deny ternyata buka hanya karena menjadi calon bupati saja. Dari dahulu beliau juga memang seperti itu, selalu rendah hati, tidak pernah memperlihatkan kebesarannya. Padahal secara duniawi, Mas Deny dapat dibilang sudah sukses, dan mempunyai karyawan ribuan, tapi beliau tetap sangat sederhana, bahkan juga akrab dengan karyawan-karyawannya,” katanya.
Saat Mas Deny hadir dalam Sambang Dusun, lanjutnya, biasanya mereka mengajak peserta kampanye untuk meneriakkan yel yel menyambut sang cabup. Namun, lantaran cabup yang berpasangan dengan Ketua PC Muslimat NU Kabupaten Kediri, Dra. Hj. Mudawamah, M.H.I selalu bersalaman secara tawaduk, tidak jarang mereka malah banyak yang terlihat bengong.
“Pas kita teriakkan yel yel menyambut kehadiran Mas Deny, banyak peserta Sambang Dusun itu malah bengong dan terharu mengetahui cara bersalaman idolanya. Apalagi saat menyalami kyai di dusun tersebut, dapat dipastikan membuat kagum siapa saja yang melihatnya,” ungkapnya.
Ditambahkannya, tagline ngladeni itu kiranya memang sangat pas disandang oleh paslon Deny-Mudawamah, karena hal itu bukan cuma sekedar jargon, tetapi juga merupakan kebiasaan dari onwer perusahaan Tajimas grup, maupun Ketua PC Muslimat NU yang biasa nyantri di pondok pesantren.
“Suatu hari ada kejadian yang mengharukan dan menghebohkan peserta rapat tim pemenangan paslon Deny-Mudawamah. Waktu itu Mas Deny tiba-tiba berdiri dari kursinya dan mengangkat meja untuk diberikan ke bagian operator, karena dia terlihat memangku laptop. Spontan saja seluruh peserta rapat tertawa terbahak-bahak sambil mengatakan, ini lho calon bupati yang ngladeni. Diteriaki begitu, Mas Deny baru sadar kalau sedang rapat penting, dan beliau terlihat malu,” ujarnya. (Hikam)