Molnupiravir, telah terbukti secara signifikan untuk mengurangi tingkat rawat inap dan kematian di antara orang-orang dengan infeksi virus corona ringan hingga sedang. Di antara lebih dari sekitar 1.400 orang dewasa dalam penelitian perusahaan, molnupiravir mengurangi risiko gabungan rawat inap dan kematian sebesar 30 persen, kurang dari 50 persen yang awalnya dilaporkan berdasarkan hasil yang tidak lengkap.
Obat Merck menggunakan pendekatan baru untuk melawan COVID-19: obat ini memasukkan mutasi kecil ke dalam kode genetik virus corona hingga tidak dapat mereproduksi dirinya sendiri.
Tetapi untuk efek genetik itu telah menimbulkan kekhawatiran bahwa dalam kasus yang jarang terjadi, obat tersebut bisa menyebabkan cacat lahir atau tumor.
dilansir di cnnindonesia.com