Szymon Krzysztan, 16 tahun, berdiri di alun-alun kota Ladek Zdroj, menggambarkan kerugian akibat banjir sebagai “tak terbayangkan”.
Rekaman Reuters menunjukkan kota itu dipenuhi puing-puing dan lumpur.
“Armageddon… Bencana itu benar-benar menghancurkan segalanya karena kami tidak memiliki satu pun jembatan. Di Ladek, semua jembatan telah hilang. Kami benar-benar terputus dari dunia,” kata Jerzy Adamczyk, 70 tahun. Dilansir dari reuters pada hari Selasa (17/09/2024)
Di Jesenik, sebuah kota Ceko di seberang perbatasan yang terendam banjir pada hari Minggu, pembersihan dimulai setelah air surut dan terlihat mobil-mobil yang rusak dan puing-puing di jalan.
“Ada dua meter air yang menggenangi jalan… Ada banyak sekali mobil yang hancur,” kata warga Zdenek Kuzilek. “Telepon tidak berfungsi, tidak ada air, tidak ada listrik.”
Di Rumania timur, tempat desa-desa dan kota-kota terendam selama akhir pekan, Emil Dragomir, walikota Slobozia Conachi, mengatakan kepada televisi Rumania bahwa beberapa orang hanya memiliki pakaian yang mereka kenakan.
Polisi Polandia mengatakan empat orang tewas akibat banjir di Polandia, dan di Republik Ceko tiga orang tewas, kata seorang pejabat polisi.
Ibu kota Slowakia, Bratislava, dan ibu kota Hongaria, Budapest, bersiap menghadapi kemungkinan banjir karena meluapnya Sungai Danube.
Menteri Dalam Negeri Hongaria Sandor Pinter mengatakan upaya difokuskan pada menjaga sungai dan anak-anak sungainya tetap dalam batas aman dan mengatakan hingga 12.000 tentara disiagakan untuk membantu.
Di Austria, ketinggian air sungai dan waduk turun semalam karena hujan mereda, tetapi para pejabat mengatakan mereka bersiap menghadapi gelombang kedua karena hujan yang lebih deras diperkirakan akan turun.