Aulanews.id – Menjelang dimulainya Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kota Surabaya pada Senin (6/9/2021) mendatang, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengukuhkan 457 Tim Siswa Satgas Sekolah.
Tim Satgas Sekolah tersebut merupakan peserta didik dari jenjang SD dan SMP negeri swasta se-Kota Surabaya dengan total siswa yang tergabung di dalamnya mencapai 5.425 anak.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, dalam sambutannya mengatakan, bahwa tidak semua pelajar atau bahkan tidak sembarang pelajar yang bisa terpilih menjadi anggota Satgas Covid-19 di masing-masing sekolah. Tentu mereka yang terpilih adalah pelajar yang memiliki kepercayaan sebagai seorang pemimpin.
“Jiwa seorang pemimpin adalah jiwa yang penuh tolong-menolong, ingin melindungi dan membantu saudara-saudara kita yang lainnya. Ketika anak-anakku dan seluruh guru kita menjadi satgas tangguh, itulah anak-anakku yang memiliki jiwa seorang pemimpin hebat,” ujar Eri di halaman Balai Kota Surabaya, Jumat (3/9/2021).
Oleh Karena itu, Eri berpesan kepada para siswa yang terpilih supaya terus menjaga jiwa pemimpinnya tersebut.
Eri juga berharap, jiwa seorang pemimpin yang telah tertanam di sekolah ini terus dijaga sampai nanti menjadi pemimpin yang besar.
“Anak-anakku harus bisa menjaga, yang namanya pemimpin itu harus tetap dijaga ketika sampai nanti menjadi seorang pemimpin besar di kemudian hari,” tutur Eri.
Eri juga menilai, rencana dimulainya PTM di Surabaya ini tidak lepas dari kehebatan seluruh pihak. Terutama bagi mereka yang telah berkecimpung di masing-masing sekolah, baik dari kepala sekolah, guru, ataupun Tim Satgas Siswa.
“Ini juga menunjukkan bahwa di semua lapisan, baik mulai tingkat bawah di masyarakat, semuanya bergotong-royong, bahu membahu dan penuh keikhlasan untuk menjaga Surabaya dari Covid-19, terutama di sekolah,” ungkap Eri.
Eri sangat yakin dengan adanya semangat dari Tim Siswa Satgas Sekolah, maka para orangtua yang masih merasa di area sekolah masih rawan akan penyebaran Covid-19 akan mengizinkan anak-anaknya mengikuti PTM.
Oleh sebab itu, Satgas Siswa harus bisa memberikan contoh gotong-royong kepada para orangtua dalam menjaga lingkungan sekolah.
“Matur nuwun (terima kasih) anak-anakku. Terus jagalah jiwa pemimpin di hatinya anak-anakku semuanya, terus jaga jiwa gotong royong. Insya Allah saya yakin anak-anakku Satgas Siswa Sekolah Tangguh, di kemudian hari akan menjadi pemimpin-pemimpin yang hebat,” lanjutnya.