Era baru krisis bagi anak-anak, seiring dengan meningkatnya konflik global dan kesenjangan yang semakin parah

Pada tahun 2025, kita menghadapi keputusan penting mengenai reformasi kerangka institusi, kebijakan, peraturan dan praktik yang mengatur sistem keuangan global.

Di Tabatinga -Negara Bagian Amazon- di Brasil pada Oktober 2024.

Di Tabatinga -Negara Bagian Amazon- di Brasil pada Oktober 2024.

Konsekuensi yang tidak dapat diubah dari krisis iklimAnak-anak merupakan kelompok yang paling terkena dampak perubahan iklim dan dampaknya terhadap perkembangan, kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan mereka dapat berlangsung seumur hidup dan tidak dapat diubah.

Tahun 2025 memberikan peluang penting untuk mencapai kemajuan menuju tujuan iklim global. Hal ini berarti pembuatan kebijakan yang komprehensif dan kuat, pendanaan dan investasi yang memadai dan adil, kerangka peraturan dan akuntabilitas yang kuat, dan sistem pemantauan yang efektif.

Baca Juga:  Hari Hak Asasi Manusia: 5 hal penting yang perlu diketahui

Anak-anak belajar dengan tablet di Public Melen School of Yaoundé, Kamerun.

Peningkatan akses terhadap layanan digitalBeberapa tren digital siap membentuk masa depan kita pada tahun 2025 dan seterusnya. Kemajuan pesat dalam teknologi baru akan terus mempengaruhi semua bidang kehidupan anak-anak mulai dari pendidikan, komunikasi, hingga partisipasi dalam ekonomi digital.

Salah satu tren utamanya adalah munculnya infrastruktur publik digital (DPI). DPI adalah seperangkat sistem digital bersama yang dapat memberikan akses yang adil terhadap layanan publik dan swasta. Hal ini memungkinkan pemberian layanan publik digital dalam skala besar, termasuk untuk anak-anak, dan kini diadopsi dengan cepat di seluruh dunia.

DPI berpotensi mengubah secara mendasar cara pemerintah melayani dan berinteraksi dengan warganya, termasuk anak-anak. Hal ini juga penting untuk mendorong peraturan yang mendorong pembangunan, inklusi, kepercayaan, inovasi, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia.

Baca Juga:  Menag Optimistis Produk Halal Indonesia Mampu Tembus Pasar Jepang

Namun kesenjangan yang terus-menerus dalam akses digital, khususnya di negara-negara kurang berkembang, merupakan hambatan utama dalam memastikan DPI dapat melayani setiap anak. Terdapat juga permasalahan dalam memastikan harmonisasi data di seluruh sistem dan dalam menjamin perlindungan dan keamanan data yang memadai.

Advokat pemuda pada pertemuan G20 2023 (file)

Advokat pemuda pada pertemuan G20 2023 (file)

Tata kelola global berada di bawah tekananKrisis baru dan yang sedang berlangsung akan terus memberikan tantangan terhadap masa depan tata kelola global.

Pada tahun 2025, negara-negara dan lembaga-lembaga harus menjawab pertanyaan penting mengenai apakah kerangka kerja multilateral global akan bersatu untuk membentuk respons yang kohesif terhadap tantangan-tantangan yang kita hadapi bersama atau semakin terpecah belah, sehingga berisiko kehilangan tindakan kolektif.

Baca Juga:  11 bulan setelah perang di Sudan, 'krisis kelaparan terburuk di dunia' akan segera terjadi

Berita Terkait

Pejabat tinggi kemanusiaan mengeluarkan seruan gencatan senjata selama kunjungannya ke Kota Gaza

Menghentikan konten online yang penuh kebencian bukanlah penyensoran, tegas kepala hak asasi manusia PBB

Terkini

Siaran Langsung

Infografis

Sosial

Scroll to Top