Kelima, menurut Budi, bidang sumber daya kesehatan. “Kita harus akui, masih banyak rakyat kita yang belum bisa mendapatkan akses ke dokter, masih banyak rakyat kita yang di pelosok dilayani oleh tenaga kesehatan yang seharusnya belum memenuhi level standar yang kita inginkan,” tuturnya.
Budi mengucapkan jumlah tenaga kesehatan, sebaran tenaga kesehatan dan kualitas dari tenaga kesehatan harus dipastikan dalam mencukupi untuk memberikan layanan dan akses kepada seluruh rakyat Indonesia.
Dan yang Terakhir adalah transformasi teknologi kesehatan. “Big data, artificial intelligence (kecerdasan buatan), internet of things adalah keniscayaan. Itu sudah banyak mentransformasi industri lain, seperti industri transportasi, pariwisata dan hotel, industri makanan, perbankan dan lainnya,” tuturnya.
Menurut Budi, industri kesehatan ini di masa depan juga akan mengalami transformasi secara masif dengan adanya kemajuan teknologi informasi dari sisi diagnostik, skrining maupun layanan antar kepada masyarakat.
Budi mengatakan bahwa HKN ke-57 Tahun 2021 akan menjadi momentum kebangkitan bangsa dari kondisi pandemi COVID-19 untuk berkolaborasi secara profesional dan bermoral. “Pandemi COVID-19 merupakan krisis kesehatan global dengan lebih dari 200 juta kasus dan 4,7 juta kematian yang dilaporkan terjadi di 225 negara hingga awal Oktober 2021,” ucapnya.
Budi sangat bersyukur bangsa Indonesia telah berhasil menurunkan lonjakan kasus COVID-19. “Capaian penurunan kasus COVID-19 di Indonesia saat ini sebaiknya tetap membuat kita waspadai. Apalagi, penyebaran virus corona ini memunculkan banyak varian yang tidak bisa diprediksi,” ucapnya.