Apa makanan favorit kita? Apakah diet ini “memungkinkan” untuk kita memakan makanan favorit kita? Bayangkan saat mengunjungi ibu, yang telah menyiapkan makanan masa kecil favorit kita. Bagaimana diet ini akan memengaruhi perasaan kita tentang makanan istimewa ini? Apakah diet ini akan membuat kita merasa stres atau bersalah karena menikmati kue ulang tahun atau makanan yang dimasak oleh orang terkasih?
Penelitian telah menunjukkan bahwa diet dapat berdampak negatif terhadap kesehatan mental kita, dan melewatkan makan dapat meningkatkan gejala depresi dan kecemasan .
Banyak diet yang gagal mempertimbangkan aspek psikologis dalam makan, meskipun kesehatan mental kita sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Makan seharusnya tidak membuat kita merasa stres, cemas, atau bersalah.
Jadi sebelum memulai diet lain, pertimbangkan bagaimana hal itu dapat memengaruhi kesehatan mental Anda.
Beralih dari pola pikir diet
Kita sering diberi tahu bahwa menurunkan berat badan adalah jalan menuju kesehatan yang lebih baik. Namun, kita dapat memprioritaskan kesehatan kita tanpa berfokus pada berat badan kita. Pesan yang terus-menerus tentang perlunya menurunkan berat badan juga dapat membahayakan kesehatan mental, dan belum tentu bermanfaat bagi kesehatan fisik .
Sebuah penelitian menemukan bahwa makan dengan cara yang mengutamakan kesehatan daripada penurunan berat badan dikaitkan dengan berbagai hasil positif bagi kesehatan dan kesejahteraan kita. Ini termasuk hubungan yang lebih positif dengan makanan, serta berkurangnya rasa bersalah dan stres. Penelitian tersebut juga menunjukkan praktik makan yang penuh perhatian dan intuitif yang berfokus pada isyarat internal, kepercayaan pada tubuh, serta hadir dan penuh perhatian saat makan berkaitan dengan tingkat depresi dan stres yang lebih rendah, serta citra tubuh dan rasa kasih sayang pada diri sendiri yang lebih besar, dilansir dari medicalxpress.com pada hari Kamis (5/9/2024).