Elektabilitas Pengasuh Pesantren Genggong Tembus 55% di Survei LSI Denny JA

Sementara, saat LSI Denny JA membuat simulasi dua kandidat paslon, calon bupati Gus Haris melejit dengan elektabilitas 55,9% hingga 61,8%. Angka ini mempertegas posisi terdepannya dalam preferensi publik di Probolinggo.

Salah satu contoh, dalam simulasi 4 kandidat paslon, nama Gus Haris elektabilitasnya mencapai 50,8%. Di tempat kedua Abdul Malik Haramain 13,4%, Habib Mahdi 12,3%, Oka Mahendra 4,1%. Sedang saat disimulasikan 4 kandidat dengan nama lainnya, elektabilitas Muhammad Haris masih tetap lebih tinggi hingga mencapai 53,6%.

Kemudian, dalam simulasi tiga kandidat paslon, lagi-lagi nama Gus Haris menempati urutan pertama dengan elektabilitas hingga 55,5%. Disusul urutan kedua ada nama Faisol Reza 16,4%, dan Ugas Irwanto 5,0%. Begitu juga saat disimulasikan dengan kandidat paslon lain, nama Gus Haris juga menempati urutan pertama.

Yang menarik, jika disimulasikan dua kandidat paslon, elektabilitas Gus Haris mendominasi dibandingkan dengan semua kandidat paslon. Elektabilitasnya mencapai 55,9% hingga 61,8%. Dengan selisih dengan paslon lainnya antara 45%-50%.

*Masyarakat Probolinggo Ingin Perubahan*

Ardian Sopa, peneliti senior LSI Denny JA, menyampaikan bahwa tingginya elektabilitas kandidat sangat dipengaruhi oleh keinginan masyarakat Probolinggo. “Dalam survei juga terungkap bahwa masyarakat Probolinggo menginginkan figur pemimpin dengan latar belakang keagamaan yang kuat, jujur, dan berkeyakinan mampu membawa perubahan bagi Probolinggo,” jelas Sopa.

Senada dengan Ardian Sopa, Kepala Wilayah LSI Denny JA Jatim Bali Imam Fauzi Surahmat mengatakan, Kabupaten Probolinggo ini cukup unik. Masyarakatnya memiliki harapan besar pada pemimpin baru yang clear dari kasus-kasus korupsi.

“Ada yang bilang kami cuma fokus di timnas senior, padahal pembinaan usia muda sudah kami lakukan juga,” lanjut Arya. Sebagai gambaran konkret, Arya mengatakan Indonesia baru saja mencatat sejarah dengan...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist