Ketua Keluarga Kerukunan Tabut (KKT) Bencoolen Bengkulu, Syiafril Syahbuddin mengatakan bahwa pembukaan Festival Tabut setiap tahunnya selalu diawali dengan pengambilan tanah di Gerga Tabut Imam Berkas Kota Bengkulu. “Sudah menjadi tradisi dalam melaksanakan Festival Tabut, kami dari KKT pamit terlebih dahulu sebelum melakukan pengambilan tanah sekaligus memberitahu jangan sampai terjadi hal-hal yang keliru,” kata Syiafril.
Ia menegaskan prosesi pengambilan tanah bukan dilakukan di makam keramat, melainkan mengambil tanah yang bersih dan tidak kotor. Sebab saat ini banyak masyarakat yang dalam persepsi dan menduga bahwa pengambilan tanah dilakukan di makam keramat.
Prosesi pengambilan tanah, menurut Syiafril dilakukan untuk mengingatkan seluruh umat manusia bahwa manusia akan meninggal dan tidak ada yang abadi.(MG3/Vin)