Aulanews.id – Pimpinan DPRD Kota Surabaya, Jawa Timur, memberikan nilai rapor 8,7 atas kepemimpinan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi dan Armuji yang pada 26 Februari 2023 tepat berjalan dua tahun. “Banyak capaian yang telah diraih Eri-Armuji, juga ada persoalan yang belum tuntas,” kata Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti di Surabaya, Senin (27/2/2023).
Menurut dia, Setidaknya ada lima tren positif yang ditunjukkan selama jangka waktu tersebut, antara lain pelayanan publik, ekonomi, kesehatan, pendidikan, serta stabilitas sosial, ketentraman dan politik.
Untuk pelayanan publik, Reni mengatakan, secara kasat mata cenderung semakin membaik yang ditunjukkan melalui berbagai ruang komunikasi antara warga dan kepala daerah yang diciptakan demi memudahkan akses masyarakat menyampaikan problem.
Mulai dari membuka kegiatan “Sambat Nang Cak Eri” di Balai Kota Surabaya, menyediakan kanal wargaKu dan pelayanan hingga tingkat RW. Juga menampung aduan warga di grup WhatsApp bersama perangkat daerah.
Inovasi pelayanan administrasi kependudukan dan perijinan juga terus membaik. “Jangan buat susah warga Surabaya”, adalah pesan wali kota yang sering diinstruksikan. Bahwa pejabat Pemkot Surabaya adalah pelayan masyarakat kini membudaya, dimana lurah, camat juga kepala dinas turun langsung melayani warga. “Di beberapa kesempatan saat saya turun ke kampung-kampung melihat langsung dan bertemu pejabat pemkot turun ke masyarakat,” kata Reni.
Pada pemulihan ekonomi, perhatian, kepedulian, dan keberpihakan pada sektor pelaku usaha juga ditunjukkan Pemerintah Surabaya, utamanya terhadap UMKM. Terlihat dengan semakin tumbuhnya UMKM di Kota Pahlawan dengan kemudahan izin berusaha. “Secara makro pertumbuhan ekonomi tahun 2022 menjadi 7,17 naik tajam dimana saat pandemi terkontraksi minus 4,85, ” ujar politikus PKS ini.
Pada bidang kesehatan, pelayanan berbasis digital E-Health untuk berobat semakin ditingkatkan. Juga E-rekam medik dan SDM kesehatan yang mumpuni mampu memberikan solusi atas layanan kesehatan dimana warga tak perlu lama antri berjam-jam. Program Jaminan Kesehatan Semesta/UHC dimana warga Surabaya gratis menjadi peserta BPJS PBI melalui pelayanan kelas 3, menyediakan layanan berobat gratis.
Selain itu, penanganan stunting juga layak mendapat apresiasi melalui perhatian Ketua Tim Penggerak PKK Kota Surabaya serta dukungan Kader Surabaya Hebat (KSH). revalensi balita stunting di Surabaya tahun 2021 menurut Status Gizi Indonesia (SSGI) mencapai angka 28,9 persen.