Dua Belas Orang Tenggelam Saat Mencoba Mendapatkan Bantuan di Lepas Pantai Gaza

AulaNews.id – GAZA, 26 Maret – Dua belas orang tenggelam saat mencoba mendapatkan bantuan yang dijatuhkan dengan pesawat di lepas pantai Gaza, kata otoritas kesehatan Palestina pada Selasa, di tengah meningkatnya kekhawatiran akan kelaparan hampir enam bulan setelah kampanye militer Israel.

Dilansir dari berita Reuters yang diterbitkan pada 27 Maret 2024, video yang diperoleh Reuters menunjukkan kerumunan orang berlari menuju pantai, di Beit Lahia di utara Gaza, ketika peti-peti berisi parasut melayang ke bawah, kemudian orang-orang berdiri jauh di dalam air dan mayat-mayat ditarik ke atas pasir.

Di Washington, Pentagon mengatakan tiga dari 18 paket bantuan yang dijatuhkan dari udara ke Gaza pada hari Senin mengalami kerusakan parasut dan jatuh ke air, namun tidak dapat memastikan apakah ada orang yang tewas saat mencoba mencapai bantuan tersebut.

Ini adalah insiden terbaru dari serangkaian insiden yang melibatkan kematian selama pengiriman bantuan di daerah kantong Palestina yang padat dimana beberapa orang mencari makan rumput liar dan membuat roti yang hampir tidak bisa dimakan dari pakan ternak.

Selembar kertas yang diambil dari penerjunan udara hari Senin menyatakan dalam bahasa Arab tertulis di atas bendera Amerika bahwa bantuan tersebut berasal dari Amerika Serikat.

Video tersebut menunjukkan tubuh seorang pemuda berjanggut yang tampak tak bernyawa diseret ke pantai, dengan mata terbuka tetapi tidak bergerak, dan seorang pria lain mencoba menyadarkannya dengan kompresi dada ketika seseorang berkata, “Sudah berakhir.”

“Dia berenang untuk mendapatkan makanan untuk anak-anaknya dan dia menjadi martir,” kata seorang pria yang berdiri di tepi pantai yang tidak disebutkan namanya.

“Mereka seharusnya mengirimkan bantuan melalui penyeberangan (darat). Mengapa mereka melakukan ini terhadap kami?”

Badan-badan bantuan mengatakan hanya sekitar seperlima dari pasokan yang dibutuhkan memasuki Gaza karena Israel terus melakukan serangan udara dan darat, yang dipicu oleh serangan Hamas pada 7 Oktober, yang telah menghancurkan wilayah tersebut dan menyebabkan sebagian wilayah tersebut mengalami kelaparan.

Mereka mengatakan pengiriman melalui udara atau laut langsung ke pantai Gaza yang dikuasai Hamas bukanlah pengganti peningkatan pasokan yang datang melalui darat melalui Israel atau Mesir.

KRISIS PENGIRIMAN BANTUAN

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, mendesak Israel untuk memberikan “komitmen kuat” untuk akses bantuan tanpa batas ke Jalur Gaza dan menggambarkan jumlah truk yang diblokir di perbatasan sebagai “kebiadaban moral”.

Siaran Langsung

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist