Aulanews.id – Hannah Nurshobahi (36) tak dapat menahan air mata harunya tatkala dinyatakan lulus seleksi sebagai petugas haji tahun 2023. Selama proses pendaftaran, banyak drama yang ia lewati seperti menerjang banjir dan kemacetan parah sepanjang perjalanan dari rumahnya di Rembang hingga Semarang.
Hanna mengaku bahwa keinginannya untuk berangkat haji kuat sekali sejak tahun kemarin. Akhirnya, muncul niat Hanna untuk mendaftar sebagai petugas haji. Ia pun mencari informasi kepada teman-temannya yang bekerja di Kementerian Agama (Kemenag) tentang tata cara menjadi petugas haji. Sayangnya, ia tidak mendapatkan jawaban memuaskan dari koleganya di Kemenag. Ia pun hanya bisa pasrah. “Sudahlah. Sulit katanya menjadi petugas haji, hanya untuk kalangan PNS Kemenag saja,” ungkapnya.
Namun, wajah Hanna sontak berbinar ketika mendapat kabar di WhatsApp Group (WAG) alumni mahasiswi Libya. Ya, di grup itu ada kabar seleksi untuk Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi. “Tiba-tiba seorang teman yang kakaknya bekerja di Kemenag Pusat memberi informasi bahwa ada pembukaan seleksi PPIH Arab Saudi,” ujar sarjana jebolan International Islamic Call College Tripoli, Libya, ini.
Menerjang banjir
Setelah melengkapi persyaratan, Hanna bersama sang suami mengendarai motor langsung mendaftar ke Semarang. Sepanjang perjalanan, drama pun terjadi. Saat itu, sedang terjadi banjir di sepanjang Pantura (Pantai utara Jawa). “Kami pun menerjang banjir dan kemacetan Rembang-Pati. Sampai di Semarang dan masuk Kantor Kanwil Kemenag Jateng, Kabid PHU mengatakan, ‘daftar di Rembang bisa kok, kan online daftarnya’,” tutur aktivis bidang dakwah Fatayat NU Rembang ini.