Aulanews.id, SURABAYA – Pengurus Daerah (PD) Dewan Masjid Indonesia (DMI) Surabaya menggelar pelatihan dakwah digital, Senin (11/4) sore. Pelatihan ini gratis dengan sasaran adalah para remaja masjid (remas) se-Kota Pahlawan.
Pelatihan digelar di ruang multimedia kampus Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi – Almamater Wartawan Surabaya (Stikosa-AWS) dan menghadirkan Wakil Ketua III Stikosa-AWS Athok Murtadlo sebagai narasumber. Ia memberikan materi tentang pembuatan konten digital di media sosial yang bisa digunakan sebagai media dakwah.
“Dakwah itu kan tidak harus mengaji atau mengajarkan Alquran. Kita membuat konten tentang bagaimana merawat tempat wudlu agar tetap bersih, itu juga dakwah,” ungkap Ketua DMI Surabaya Arif Afandi.
Ia menjelaskan di era transformasi digital banyak platform yang sudaj dibuat oleh banyak orang. Arif Afamdi mengibaratkan platform digital itu ibarat keranjang dan siapa saja bisa mengisi keranjang tersebut.
“Kalau keranjangnya disii buah busuk, maka satu keranjang akan ikut berbau busuk. Sebaliknya, kalau diisi buah yang bagus dan wangi, maka satu keranjang juga akan wangi,” jelasnya.
Lalu siapa yang bisa mengisi platform digital? Arif Afandi menyatakan semua orang bisa menjadi content creator. Sebab dengan era digitalisasi, menjadikan akses semua orang untuk mempublikasikan sesuatu dan menciptakan konten, menjadi luar biasa.
“Kalau dulu yang bisa membuat mungkin hanya wartawan, atau cenemator. Sekarang semua bisa jadi artis, bisa jadi wartawan dengan konten berbagai platformnya,” jelas dia.
Berangkat dari itu, DMI Surabaya menginisiasi ada pelatihan dakwah digital. “Maka mari jadikan platform itu sebagai dakwah,” ujarnya.