Aulanews.id. JAKARTA – Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono mengungkapkan subvariant Omicron BA.2.75 terdeteksi sebanyak tiga kasus di Indonesia pekan lalu. Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan Omicron BA.4 dan BA.5 kebal terhadap vaksin.
“Ada tiga kasus yang kita temukan BA. 2.75. Seminggu yang lalu (temuan) subvarian BA.2.75,” ujar Dante di Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Jakarta, Senin (18/7/2022). Dante menuturkan tiga kasus BA.2.75 yang ditemukan tidak terlalu berat. Ia menjelaskan karakter subvarian BA.2.75 seperti varian Omicron.
“Semua kasus sederhana. Tak terlalu berat, karena dari beberapa hal yang kita pelajari dari beberapa negara karakternya seperti omicron. Kegawatan tak terlalu besar, hospitality tak terlalu besar dan keparahannya tak terlalu besar,” tutur Dante.
Dante meminta masyarakat tak perlu khawatir dengan subvarian BA.2.75. Pasalnya kata Dante, karakternya mirip dengan subvarian sebelumnya yakni Omicron BA4 dan BA5 dan subvarian Omicron BA.1 dan BA.2. “Jadi jangan khawatir soal BA.2.75, karena karakternya hampir sama dengan BA.4, BA.5 dan BA.1, BA.2,” katanya.
Lebih lanjut, Dante menuturkan Kemenkes telah melaporkan ketiga kasus BA.2.75 kepada Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID). GISAID diketahui merupakan institusi yang dibuat Pemerintah Jerman dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Internasional untuk mempelajari data genetika virus termasuk mempelajari virus corona SARS-CoV.
Omicron BA.4 dan BA.5 kebal terhadap vaksin
Sementara itu, di lokasi berbeda Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan subvarian Covid-19, yakni Omicron BA.4 dan BA.5 bisa menembus daya tahan tubuh seseorang yang sudah divaksin. Hal tersebut disampaikan usai rapat terbatas mengenai evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM.
“BA.4 dan BA.5 ini memang memiliki kemampuan untuk vaccination evasion, jadi bisa menembus vaksinasi 2 sampai 3 kali lipat lebih efektif dibandingkan dengan varian Omicron yang BA.1,” ujar Budi di Istana Kepresidenan, hari Senin (18/7/2022).
Selain itu, Budi mengatakan subvarian BA.4 dan BA.5 tetap memiliki fatality cukup tinggi terhadap masyarakat yang belum mendapatkan vaksinasi lengkap. Sehingga, Budi menyarankan kepada Presiden Jokowi untuk mendorong program vaksinasi booster bagi masyarakat.
“Karena walaupun ada kemungkinan terkena, tapi booster itu terbukti mampu melindungi kita untuk tidak masuk ke rumah sakit dan kalau toh pun masuk rumah sakit, tingkat fatalitasnya akan sangat rendah,” kata Budi. (vin)