Diet Karnivora Viral di TikTok, Ini Kelebihan dan Kekurangannya

“Daging merah, terutama daging berlemak, mengandung banyak lemak jenuh dan kolesterol,” kata Theobalds.

Mengonsumsi lemak jenuh dan kolesterol dalam jumlah besar telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung dan stroke. Serupa pula dengan daging olahan seperti bacon, sosis atau ham yang terbukti berkaitan dengan risiko kanker.

Aspek penting lainnya, diet karnivora kekurangan nutrisi penting yang ditemukan dalam makanan nabati, seperti serat, vitamin C, dan mineral seperti potasium.

“Konsumsi daging saja dalam jangka panjang dapat menyebabkan kekurangan nutrisi dan masalah kesehatan terkait,” tambah Theobalds.

Di sisi lain, pola makan yang bervariasi sangat dibutuhkan untuk kesehatan usus.

Anna Tebbs, ahli gizi terdaftar di Inggris mengingatkan pentingnya mengonsumsi berbagai sayuran guna memenuhi kebutuhan mikrobioma usus yang berbeda di tubuh.

Baca Juga:  Keluarga Joe Flaherty: Putri & Putra Mendiang Komedian, Mantan Istri & Lainnya

“Pola makan nabati cenderung lebih tinggi prebiotiknya, yang memberikan bahan bakar tambahan bagi bakteri baik di usus Anda, dan memiliki efek anti-inflamasi,” tegasnya.

Apakah tren ini layak dicoba?

Diet karnivora dianggap tidak sepenuhnya baik untuk tubuh karena sumber nutrisinya yang terbatas.

“Hanya mengandalkan pola makan daging dan mengecualikan kelompok makanan lain dapat menimbulkan beberapa risiko,” kata Theobalds.

Sebaliknya, kita dianjurkan untuk menjalani pola makan seimbang yang menyediakan nutrisi penting, mendukung kesehatan secara keseluruhan, dan mengurangi risiko kekurangan nutrisi dan masalah kesehatan terkait.

Jika tetap ingin mencobanya, disarankan berkonsultasi dengan pakar untuk memahami kebutuhan nutrisi kita dan menyusun pola makan yang tepat.
(Mg06)

Jakarta – Sekretaris Baranahan Kemhan Laksamana Pertama TNI Mochamad Taufik Hidayat, memimpin Rapat Tindak Lanjut Rakor Pengembangan Ketahanan Pangan di......

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist