Di tengah serbuan Israel ke Gaza, fasilitas bantuan ditutup ‘satu demi satu’

“Kami membutuhkan lebih banyak bantuan untuk masuk melalui wilayah selatan karena masyarakat membutuhkan keragaman makanan, akses terhadap layanan kesehatan dan air.”

Dalam update terbarunya, badan pangan PBB mengatakan hal itu di utaratim bantuan mendistribusikan paket makanan, tepung terigu, makanan hangat dan toko roti pendukung.

Di wilayah pusat, WFP memprioritaskan makanan hangat untuk menjangkau lebih banyak orang dengan sumber daya yang lebih sedikit. Dikatakan bahwa bantuan yang lebih cepat kini dapat dilakukan berkat alat pendaftaran mandiri yang baru-baru ini diperkenalkan yang memungkinkan orang memperbarui lokasi mereka.

Saat ini hanya ada empat toko roti yang beroperasi di Kota Gaza, dan satu toko roti baru saja dibuka di Jabalia, menyediakan roti di wilayah utara. Dari 17 toko roti yang dioperasikan WFP di Gaza, hanya 11 yang berfungsi karena kekurangan bahan bakar dan kebutuhan pokok lainnya.

Serangan Al MawasiHingga saat ini, setidaknya 36.171 warga Palestina telah tewas dan 81.420 orang terluka di Gaza, kata OCHA, mengutip otoritas kesehatan Gaza, sejak serangan teror yang dipimpin Hamas di Israel selatan pada tanggal 7 Oktober memicu pemboman intensif Israel di wilayah kantong tersebut.

Baca Juga:  Konser Taylor Swift di Brazil Dengan Kondisi Gelombang Panas yang Mengancam Jiwa

“Korban massal” juga dilaporkan pada hari Selasa setelah serangan udara yang belum dikonfirmasi di sebuah lokasi pengungsian di daerah pesisir Al Mawasi, barat daya Rafah. Kantor bantuan PBB mengutip Kementerian Kesehatan Gaza, yang melaporkan 21 korban jiwa dan 21 luka-luka.

Banyak yang mengkritik Vargas, yang mengadakan konferensi pers kabupaten dengan para ahli kesehatan masyarakat, karena mengatakan udaranya berbau mengerikan, tetapi aman. Para peneliti universitas belum mengungkapkan data mereka sepenuhnya. Kim...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist