Fadli diundang ke acara tersebut dalam kapasitasnya sebagai Wakil Presiden GOPAC dan Presiden Organisasi Parlemen Asia Tenggara anti Korupsi atau Southeast Asian Parliamentarians Against Corruption (SEAPAC)
Bukan kali ini saja, Fadli telah rutin menghadiri acara yang digagas oleh Emir Qatar Sheikh Tamim Bin Hamad Al Thani itu sejak tahun 2016.
Penganugerahan ini diselenggarakan tiap tahun oleh the Rule of Law and Anti-Corruption Center (ROLACC), sebuah organisasi nirlaba yang konsen terhadap isu anti-korupsi berbasis di Doha, Qatar, serta didukung penuh oleh Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan (United Nations Office on Drugs and Crime). Kali ini, penganugerahan tersebut juga bekerja sama dengan Lembaga Anti-Korupsi Republik Uzbekistan.
Dalam kesempatan itu, Fadli Zon lebih dulu menyaksikan langsung peresmian “patung tangan” atau Hand Statue di Pusat Kota Tashkent, Uzbekistan oleh Emir Qatar Sheikh Tamim Bin Hamad Al Thani dan Presiden Republik Uzbekistan Shavkat Mirziyoyev. Patung tersebut merupakan simbol gerakan anti-korupsi global yang saat ini telah dibangun di beberapa kota dunia mulai dari Wina (Austria), Jenewa (Swiss), Tunis (Tunisia), Kigali (Rwanda), Doha (Qatar), dan Putra Jaya (Malaysia).
Politisi dari Fraksi Partai Gerindra tersebut kemudian menjadi tamu undangan dalam acara puncak penganugerahan penghargaan anti-korupsi yang dibuka oleh Presiden Uzbekistan Shavkat Mirziyoyev, Asisten Sekretaris Jenderal PBB untuk Penegakan Hukum Alexandre Zouev, dan Direktur ROLACC dan Presiden GOPAC Ali Bin Fetais Al Marri serta dihadiri oleh ratusan akademisi, pejabat pemerintahan, anggota parlemen, jurnalis, hingga pegiat anti-korupsi dari seluruh dunia.