Aulanews.id – Selama wawancara tahun 2015 dengan Wall Street Journal, Emma mengingat kembali serangan panik pertamanya dan menjelaskan bagaimana kecemasan termanifestasi dalam kehidupan sehari-harinya.
Dilansir dari Independent, dalam wawancara bersama Emma Stone “Pertama kali saya mengalami serangan panik, saya sedang duduk di rumah teman saya, dan saya pikir rumah itu terbakar,” katanya saat itu. “Saya menelepon ibu saya dan dia membawa saya pulang, dan selama tiga tahun berikutnya, itu tidak berhenti.
“Saya akan meminta ibu saya untuk memberi tahu saya dengan tepat bagaimana hari itu akan berlangsung, kemudian bertanya lagi 30 detik kemudian,” lanjut Emma. “Saya hanya perlu tahu bahwa tidak ada yang akan mati dan tidak ada yang akan berubah.”
Dan dua tahun kemudian, saat muncul di The Late Show With Stephen Colbert, Emma dihadapkan dengan sebuah gambar dirinya yang dia gambar sendiri dalam terapi ketika berusia 9 tahun.
Dalam gambar itu, Emma berdiri di samping monster kecil berwarna hijau, yang mewakili kecemasannya. Di atas gambar, dia menulis, “Aku lebih besar dari kecemasanku!”
Berbicara kepada Stephen Colbert tentang karya seni tersebut, Emma menjelaskan, “Saya adalah anak yang sangat cemas, dan saya sering mengalami serangan panik. Saya sangat diuntungkan dari terapi.”
Dia melanjutkan bahwa dia mulai terapi ketika berusia 7 tahun, dan itu, ditambah dengan berimprovisasi dan berakting, terbukti sangat membantunya sebagai seorang anak.
Namun meskipun menemukan mekanisme penanganan untuk membantunya hidup dengan kecemasan, Emma menjelaskan bahwa dia masih berjuang dengannya “sampai saat ini.”