Bersama Madura United, Ronaldo Kwateh kerap dimainkan sebagai gelandang serang. Namun, saat menjadi starter Timnas Indonesia dalam laga kedua kontra Timor Leste, pemain yang lahir di Yogyakarta itu dipercaya Shin Tae-yong menjadi striker.
Bukan tidak mungkin di masa depan nanti, Ronaldo Kwateh akan menjadi andalan Timnas Indonesia setelah memperlihatkan perkembangan yang signifikan sepanjang BRI Liga 1 2021/2022 yang merupakan musim perdananya di sepak bola profesional.
Seperti halnya Ronaldo Kwateh, BRI Liga 1 2021/2022 juga menjadi musim debut bagi Marselino Ferdinan di level sepak bola profesional. Marselino Ferdinan mendapatkan kepercayaan dari pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso, yang memang terkenal kerap melahirkan talenta-talenta muda.
Menariknya, seperti halnya Ronaldo Kwateh di Madura United yang menjalani debutnya menghadapi Persikabo 1973, Marselino Ferdinan pun sama. Pemain kelahiran Jakarta itu mendapatkan debut di BRI Liga 1 2021/2022 ketika Persebaya Surabaya menghadapi Persikabo 1973 pada 11 September 2021.
Kemudian setelah mendapatkan debutnya bersama Persebaya, nama Marselino Ferdinan masuk dalam daftar 60 wonderkid terbaik dunia yang dirilis oleh media Inggris, The Guardian, pada 6 Oktober 2021.
Pemain bernomor punggung 7 Persebaya itu disejajarkan dengan wonderkid Lazio, Luka Romero. Lalu terdapat pula pemain muda Borussia Dortmund, Youssoufa Moukoko. Tak ketinggalan masuk pula nama Elias Solberg yang merupakan wonderkid milik Juventus.
The Guardian selalu merilis daftar wonderkid terbaik di dunia setiap tahunnya. Nama-nama besar seperti Vinicius Junior, Jadon Sancho, Takefusa Kubo, hingga Pedri pernah masuk dalam daftar ini.
Dalam rilis tersebut, ada deskripsi mengenai sosok Marselino yang mungkin masih asing di sepak bola internasional. Marselino ditulis sebagai pemain dengan skill mumpuni dan berpotensi menjadi bintang besar di masa depan.
“Setelah melakukan debut untuk Persebaya hanya dua hari setelah ulang tahun yang ke-17, dan menjadi yang termuda yang pernah tampil untuk klub, pelatihnya Aji Santoso mengatakan bahwa masa depan remaja itu sangat cerah selama dia terus bekerja keras,” tulis The Guardian.
“Mungkin kesalahan mencoba melakukan terlalu banyak pada waktu-waktu tertentu, Marselino juga, seperti yang dikatakan pelatihnya, terkadang perlu memperlambat dalam hal pengambilan keputusan. Momentum itu pasti akan datang seperti yang akan lebih banyak lagi.” tutup deskripsi mengenai Ferdinan yang dituliskan The Guardian.