Dapatkan inspirasi dari para pembela hak asasi manusia di seluruh dunia, desak Guterres

Aulanews.id – Berbicara pada upacara penghargaan Penghargaan PBB di Bidang Hak Asasi Manusia tahun 2023, Guterres menekankan bahwa para pembela hak asasi manusia sendiri membutuhkan perlindungan yang lebih besar.

“Dunia membutuhkan para pemimpin negara, perusahaan, partai politik, organisasi keagamaan dan sipil dan seterusnya, untuk bersuara melawan antisemitisme, kefanatikan anti-Muslim, serangan terhadap komunitas minoritas Kristen, dan segala bentuk kebencian dan pelecehan,” katanya.

“Mereka perlu merangkul norma-norma dan nilai-nilai bersama, mengambil tindakan berdasarkan nilai-nilai tersebut, dan berpedoman pada semangat kemanusiaan dan martabat yang terkandung dalam Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia – untuk mencegah konflik, melindungi planet bumi, dan menyembuhkan perpecahan,” tambahnya. .

Penerima penghargaan tahun 2023Didirikan oleh Majelis Umum PBB pada tahun 1966, Penghargaan PBB di Bidang Hak Asasi Manusia memberikan penghargaan kepada individu dan organisasi sebagai pengakuan atas pencapaian luar biasa di bidang hak asasi manusia.

Penghargaan ini diberikan untuk pertama kalinya pada bulan Desember 1968, peringatan dua puluh tahun Deklarasi Universal, dan setiap lima tahun sejak itu, kecuali tahun 1983.

Tahun ini, tiga kelompok dan dua individu dipilih untuk menerima Hadiah tersebut, dari sekitar 400 lebih nominasi.

Kelompok-kelompok tersebut termasuk, Pusat Hak Asasi Manusia, “Viasna”, yang berbasis di Belarus; Pusat Studi Hak Asasi Manusia Amman, di Yordania; dan koalisi global yang terdiri dari organisasi masyarakat sipil, masyarakat adat, gerakan sosial dan komunitas lokal yang mengadvokasi lingkungan yang bersih, sehat dan berkelanjutan.

Pemenang individu adalah Julienne Lusenge dari Republik Demokratik Kongo; dan Julio Pereyra dari Uruguay.

Penerima sebelumnya termasuk Malala Yousafzai (2013), Denis Mukwege (2008), mantan Presiden AS Jimmy Carter (1998), Nelson dan Winnie Mandela (1988), Pendeta Dr. Martin Luther King (secara anumerta, 1978), dan Eleanor Roosevelt (secara anumerta , 1968).

Siaran Langsung

Kiai Bertutur

Sosial

Terkini

Scroll to Top