Aulanews.id – Bek Real Madrid, Dani Carvajal, membandingkan kembalinya Xavi Hernandez ke Barcelona dengan kembalinya Zidane Zidane ke Santiago Bernabéu.
Pada Sabtu (6/11/2021), Xavi Hernandez resmi kembali ke Barcelona sebagai pelatih baru menggantikan Ronald Koeman. Dua hari kemudian, Barcelona memperkenalkan Xavi di depan pendukung Camp Nou.
Kemudian Xavi langsung memulai tugas memimpin latihan Barcelona pada Selasa (9/11/2021). Ahli taktik berusia 41 tahun itu diperkenalkan oleh Barcelona selama krisis klub.
Di La Liga, klub Catalan itu tercecer ke peringkat 9 dengan 17 poin. Mereka terpaut 10 poin di belakang rival peringkat kedua mereka, Real Madrid.
Kendati demikian, Dani Carvajal menolak mengesampingkan Barcelona dalam perburuan gelar Liga Spanyol. Carvajal membandingkan kedatangan Xavi ke Barcelona dengan kepulangan Zinedine Zidane ke Real Madrid.
Sama seperti Xavi, Zidane merupakan pemain andalan klub sebelum akhirnya gantung sepatu dan berkarier sebagai seorang pelatih.
Pada Januari 2016, Zidane ditunjuk untuk menggantikan Rafael Benitez yang dipecat sebagai pelatih Real Madrid.
Zidane dipromosikan dari jabatannya sebagai pelatih tim cadangan Real Madrid, Castilla, yang telah ditanganinya sejak 2014. Pada musim pertamanya, Zidane mampu membawa Real Madrid menang dalam 17 dari 20 laga Liga Spanyol 2015-2016.
Pelatih berpaspor Prancis itu mengantarkan Real Madrid finis pada urutan kedua klasemen dengan koleksi 90 poin, hanya tertinggal satu angka dari penghuni posisi puncak, Barcelona.
Keberhasilan Zidane saat menangani Real Madrid itu membuat Dani Carvajal berpikir Xavi bisa melakukan hal yang sama dengan Barcelona. Meski saat ini Barcelona terpuruk, bukan tidak mungkin Xavi bisa membawa klub itu bangkit seperti Real Madrid pada 2015-2016.
“Seperti yang (Carlo Ancelotti) katakan, kami terkejut melihat Barcelona tertinggal jauh di belakang,” kata Carvajal, seperti dikutip BolaSport.com dari Marca.
“Akan tetapi, saya tidak ada mengesampingkan mereka dengan cara apa pun. Rasa hormat itu penting.”
“Ketika Zidane datang (pada 2016), kami tertinggal 12 poin di belakang Barcelona dan kami finis satu poin di belakang mereka.”
“Kami mendorong mereka hingga pertandingan terakhir.”
“Kedatangan (Xavi) adalah sebuah perubahan. Sosok seperti dia akan mengisi mereka dengan antusiasme.”
“Meskipun dia saingan, saya berharap dia beruntung. Kecuali saat melawan kami,” ucap Carvajal sambil tertawa.