Jenjang Madrasah Tsanawiyah (MTS) untuk 3.085.646 siswa. Total pagu anggaran Rp3.051.960.690.000, sudah cair pada tahap I sebesar Rp1.398.658.063.935 (54,17%).
Jenjang Madrasah Aliyah (MA) untuk 1.351.187 siswa. Total pagu anggaran Rp1.753.298.240.000, sudah cair pada tahap I sebesar Rp 838.221.616.120 (52,19%).
Jenjang Raudhatul Athfal (RA) untuk 1.352.967 siswa. Total pagu anggaran Rp 812.156.400.000, sudah cair pada tahap I sebesar Rp 405.890.100.000 (50,02%).
Dari seluruh total pagi yang mencapai angka Rp 9,064 triliun, dengan demikian cari pada tahap I sebesar Rp 4,385 triliun atau sekitar 51,62% dari seluruh jumlah anggaran.
Selama pelaksanaannya, Direktur Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, Muchammad Sidik Sisdiyanto menjelaskan bila akan ada tim pengelola BOP RA dan BOS Madrasah. Hal ini merupakan bukti nyata dari juknis yang telah ditetapkan.
Tim pengelola akan bertugas melakukan verifikasi dan validasi data satuan pendidikan calon penerima bantuan BOS dan BOP. Diedarkan kepada Kepala Kanwil Kemenag seluruh Indonesia, tim terbagi menjadi dua.
Di mana tim verifikator khusus MI dan MTs Swasta akan berasal dari Kankemenag Kabupaten/Kota. Sedangkan tim verifikator jenjang MA Swasta berasal dari Kanwil Kemenag Provinsi.
Kehadiran tim ini harus dilakukan agar proses pencairannya bisa dipertanggungjawabkan, tepat sasaran, dan akuntabel. Terlebih bantuan ini disebut sebagai program yang mandatory (wajib).
Seperti yang diketahui BOS dan BOP merupakan bukti nyata pemerintah dalam dunia pendidikan. Untuk itu, Sidik meminta seluruh proses pengelolaan dananya mengikuti aturan yang berlaku agar bisa tepat sasaran.