Aulanews.id – Perubahan iklim menyebabkan tanaman di Inggris berbunga rata-rata sebulan lebih awal. Hal tersebut dapat memiliki konsekuensi besar bagi satwa liar dan juga pertanian.
Temuan ini sendiri didapat berdasarkan analisis basis data citizen science dan catatan yang berasal dari pertengahan abad ke-18.
Mengutip Phys, Rabu (2/2/2022) peneliti menganalisis lebih dari 400.000 pengamatan dari 406 spesies tanaman di Nature’s Calendar yang dikelola oleh Woodland Trust antara tahun 1753 hingga 2019.
Mereka menggunakan data pengamatan tanggal berbunga pertama dari pohon, semak, herba, di Kepulauan Channel hingga Shetland serta dari Irlandia Utara hingga Suffolk.
Peneliti kemudian mengklasifikasikan pengamatan dengan berbagai cara, yakni berdasarkan lokasi, ketinggian, dan apakah mereka berasal dari daerah perkotaan atau pedesaan. Tanggal berbunga pertama kemudian dibandingkan dengan catatan iklim bulanan.
Hasilnya mereka menemukan, bahwa rata-rata tanggal berbunga pertama dari tahun 1987 hingga 2019 adalah satu bulan lebih awal dari rata-rata tanggal berbunga pertama tahun 1753 hingga 1986.
Periode tersebut bertepatan dengan percepatan pemanasan global yang disebabkan oleh aktivitas manusia.
Jadwal bunga mekar yang lebih awal ini pun dapat memiliki konsekuensi bagi ekosistem dan pertanian Inggris. Misalnya saja jika pohon buah-buahan berbunga lebih awal setelah musim dingin yang sejuk maka tanaman tak akan berkembang karena bunga terkena embun beku.
sumber: Kompas.com