Lebih lanjut Erwin mengajak kepada seluruh tamu yang hadir dalam acara peresmian tersebut untuk menghargai hasil karya kaum difabel dan membangkitkan semangat mereka melalui cue cafe dan gallery ini.
Program pembinaan terhadap kelompok rentan kaum difabel ini merupakan bentuk nyata dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Nomor 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi; dan Nomor 10: Mengurangi Ketimpangan.
Perjalanan Komunitas Difabel Kaleb, dari tempat berkumpul menjadi tempat berkarya
Komunitas KALEB terbentuk sejak tahun 2018 dan mulai dibina oleh Pertamina sejak tahun 2019. Sebelum dibina, komunitas Kaleb yg terdiri dari teman-teman difabel tuna rungu dan tuna wicara ini hanya menjadikan Kaleb sebagai tempat berkumpul. Donna Chira yang merupakan pendiri dari Kaleb membentuk komunitas ini dengan harapan bahwa teman-teman difabel memiliki tempat untuk berkumpul dan bercerita agar mereka tidak mudah terjerumus ke dalam obat-obat terlarang, pergaulan bebas, ataupun ancaman sosial lainnya.
Pertamina Integrated Terminal Bitung yang berlokasi tidak jauh dari tempat kumpul komunitas kaleb ini melihat peluang dalam pemberdayaan kelompok rentan. Sehingga pada tahun 2019 pertamina mulai melakukan pendekatan kepada teman-teman difabel dan mulai masuk melakukan pendampingan. Bentuk pendampingan yang dilakukan pertamina IT Bitung saat pertama kali adalah pelatihan dan edukasi bahasa isyarat, pengadaan alat bantu dengar, pengadaan mesin jahit dan print, serta pengadaan alat/bahan untuk kegiatan pengelolaan sampah organik dan anorganik.
Seiring berjalannya waktu dan melihat kegiatan-kegiatan positif yang ada di kaleb membuat anggotanya semakin bertambah. Pada tahun 2020 Pertamina IT Bitung memberikan pelatihan dan alat sablon serta membuatkan cafe literasi untuk komunitas kaleb. Selain itu di tahun itu juga ketika covid-19 mulai masuk ke Indonesia, Pertamina IT Bitung dengan sigap memberi pelatihan keterampilan menjahit kepada komunitas Kaleb tentunya dengan tetap menerapkan protokol covid sehingga komunitas ini bisa tetap eksis dengan memproduksi masker kain dan handsanitizer yang sangat diperlukan masyarakat guna mengurangi penyebaran covid-19 disekitar wilayah kota bitung.