Aulanews.id- Badai Tropis Enteng, yang dikenal secara internasional sebagai Yagi, telah merenggut dua nyawa di Filipina dan menyebabkan pembatalan penerbangan, Dewan Pengurangan dan Manajemen Resiko Bencana Nasional mengumumkan pada hari Senin.
tercatat bahwa 14 keluarga dari tiga desa telah terkena dampak cuaca buruk. Selain itu, dua bangunan runtuh akibat badai, sementara hujan lebat menyebabkan tanah longsor di wilayah tersebut. Dilansir dari aa.com pada hari selasa (03.09.2024)
Badai tersebut telah meningkatkan intensitas angin muson barat daya, yang mendorong Presiden Ferdinand Marcos Jr. untuk memerintahkan pengumuman mengenai penangguhan kerja dan sekolah pada hari Selasa.
“Kami akan berusaha memberikan pengumuman sedini mungkin untuk pekerjaan dan sekolah besok. Instruksi saya kepada mereka, jika memungkinkan, sebelum tidur, kami harus sudah tahu apakah besok akan ada pekerjaan atau kelas atau tidak,” kata Marcos.
Akibatnya badai tersebut juga berdampak parah pada operasi maritim, menyebabkan 739 penumpang terlantar di berbagai pelabuhan, 679 di Bicol dan 60 di Calabarzon.
Sebanyak 22 kapal, empat kapal banca bermotor, dan 282 kapal kargo berjalan terpaksa di hentikan karena kondisi yang berbahaya.