Ciuman Kematian dan Gigitan Anjing

Segala pangkat dan jabatan Brutus ini tidak mungkin didapatkan jika bukan karena kebaikan seorang Julius Caesar. Karena itu, betapa kagetnya Caesar ketika sahabat baiknya, orang kepercayaannya yang sudah dianggap seperti saudara sendiri, justru ikut berkomplot mengkhianatinya.

Di awal tahun 44 SM, para senator tengah berkonspirasi untuk membunuh Caesar. Brutus ikut, bahkan menjadi konspirator aktif, dalam rencana pembunuhan sahabat baiknya itu. Pada 15 Maret 44 SM, Brutus bersama para senator lain membunuh Julius Caesar dengan menikamnya saat Caesar hadir ke sebuah rapat atas undangan para senator.

Mengetahui bahwa Brutus adalah salah satu penikamnya, Caesar seakan tak percaya. Politisi bau kencur yang diampuninya dan diangkatnya ke dalam posisi politik terhormat itu mengkhianatinya. Bahkan turut menikamkan pisaunya. Oh gosh!

Et tu, Brute?” Itulah kalimat terakhir Caesar sebelum roboh dengan tiga puluh lima tikaman pisau di sekujur tubuhnya. Kalimat itu menjadi kalimat yang sangat terkenal dalam sejarah politik yang diucapkan seorang pimpinan politik sebelum kematiannya.

Makna harfiah “Et tu, Brute?” adalah “Engkau juga, Brutus?” Seakan tak percaya hingga di titik akhir nyawanya keluar dari kerongkongannya meneriakkan kalimat itu. Caesar baru sadar bahwa dia dikhianati orang kepercayaannya sendiri, anak didiknya sendiri, anak muda yang diangkat ke posisi yang sangat tinggi.

Caesar tahu bahwa hampir semua senator menikamnya.Tapi itu bisa diterimanya karena mereka lawan politik yang sejak awal sudah mengintai untuk menjatuhkannya. Tapi Brutus? Bagaimana dia bisa berkomplot dengan para musuhnya? Bagaimana bisa?

Begitulah selalu wajah pengkhianatan. Yang menyedihkan dari pengkhianatan bukan karena si pengkhianat melawan kita. Yang sangat menyedihkan adalah karena itu bukan dilakukan oleh musuh. Sebuah tindakan yang disebut sebagai pengkhiatan selalu datang dari orang yang kita percaya.

Bagi seorang pengkhianat, tiga puluh keping perak sudah cukup untuk menyerahkan junjungannya kepada para pembunuh, asal keping perak itu diberikan saat ini, tunai. Kata Mark Twain atau Samuel Langhorne Clemens (1835-1920), jika kita mengambil anjing yang kelaparan dan memberinya makan, si anjing tidak akan menggigit kita. Itulah yang membedakan antara anjing dengan pengkhianat.

Siaran Langsung

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist