Aulanews.id – Keberhasilan Maroko mencetak sejarah baru dengan melangkah ke perempat final Piala Dunia 2022 tentu berbuah decak kagum banyak kalangan. Siapa sangka di balik kemenangan itu, banyak kisah kemanusiaan yang membuat siapapun paham mengapa negara Islam ini akhirnya berhasil menyingkirkan Spanyol dalam drama adu penalty dengan skor 3-0.
Doa Ibu Iringi Kesuksesan Eksekusi Penalti Hakimi
Pemain bertahan Maroko, Achraf Hakimi melakukan selebrasi bersama sang ibunda di tribun penonton usai Maroko menyingkirkan Spanyol di babak 16 besar Piala Dunia, Selasa (6/12/2022) malam. Hal itu dilakukan Hakimi usai tendangan cungkil dalam adu penaltinya memastikan kemenangan 3-0 Singa Atlas pada laga tadi malam.
Hakimi menghampiri sang ibunda di tribun stadion di saat para pemain lainnya menggelar aksi suka cita bersama. Di tribun stadion, Hakimi mendapat kecupan selamat dan pelukan hangat dari sang ibu. “Ibu saya membersihkan rumah dan ayah saya adalah pedagang kaki lima. Kami berasal dari keluarga sederhana yang berjuang untuk mencari nafkah. Hari ini saya berjuang setiap hari untuk mereka. Mereka mengorbankan diri untukku,” tulis unggahan Sport Bible di Instagram.
Aksi Hakimi bukan kali pertama. Pelukan hangat dari tribun stadion juga ia terima saat Maroko menghempaskan Belgia di fase grup, beberapa waktu lalu. Bukan hal mustahil, doa-doa yang dirapalkan sang Ibunda inilah yang mengantarkan Maroko sukses masuk babak perempat final.
Pesan Kemanusiaan dari Ruang Ganti Maroko
Para pemain mempersembahkan kemenangan untuk Abdelhak Nouri.
Nouri adalah pemain Belanda berdarah Maroko yang menderita serangan jantung pada 2017 saat bermain untuk klub masa kecilnya, Ajax Amsterdam. Jersey Abdelhak Nouri bernomor punggung 34 dibentangkan para pemain dalam selebrasi kemenangan tim Singa Atlas di Ruang ganti.
“Pemain Maroko mendedikasikan kemenangan babak 16 besar Piala Dunia mereka atas Spanyol untuk Abdelhak Nouri,” demikian keterangan ESPN FC. Nouri sempat digadang-gadang sebagai salah satu pemain top Belanda. Namun, kariernya terhenti lebih cepat karena menderita serangan jantung saat menghadapi laga uji coba lawan Werder Bremen pada 8 Juli 2017.
Ia langsung dilarikan ke rumah sakit dan dinyatakan dalam kondisi stabil. Lima hari kemudian Ajax mengumumkan pemain kelahiran 2 April 1997 mengalami kerusakan otak parah akibat insiden tersebut.
Maroko Bikin Bangga Negara Arab di Piala Dunia 2022
