Cerita Gus Dur Dirikan SMP dan SMA

Aulanews.id – Ini cerita ketika KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur selama di tebuireng. Salah satunya adalah ketika Gus Dur memberikan pikiran untuk mengembangkan pesantren pada tahun 1974. Gus Dur mengusulkan agar pesantren tebuireng mendirikan SMP dan SMA. Tetapi usulan ini baru terselenggara pada tahun 1975, terkait usulan ini Gus Dur meyakinkan KH M Yusuf Hasyim. Setalah mendengarkan alasan Gus Dur, kiai yang dikenal sangat adaptif dengan segala perkembangan apapun akhirnya pun menyetujui usulan itu.

Saat wacana pendirian SMP dan SMA yang diusulkan Gus Dur banyak yang tidak setuju dengan usulan untuk mendirikan SMP dan SMA. Alasannya akan memengaruhi kematian MTS dan Aliyah. Tetapi pemikiran itu malah terbalik, justru keberadaan SMP dan SMA juga dapat meningkatkan jumlah santri tebuireng dan ternyata 2-3 tahun berjalan, jumlah murid SMP dan SMA bertambah. Begitu juga murid di MTS dan Aliyah. Persis seperti yang diwacanakan Gus Dur.

Pola pikir ini juga pernah terjadi ketika Gus Sholah akan mendirikan fakultas umum di Unshasy Tebuireng Jombang. Beberapa orang memiliki kekhawatiran yang sama, jika fakultas umum dibuka maka akan memengaruhi fakultas agama. Tetapi nyatanya pemikiran itu juga terbalik. Fakultas umum bertambah jumlah mahasiswa, juga diikuti dengan fakultas agama. Banyak pertanyaan, mengapa hal itu terjadi? Karena menurut Pak Muhsin, lembaga pendidikan semakin banyak variasi maka akan banyak masyarakat yang menikmati.

Memang tidak bisa dipungkiri, banyak orang yang pikirannya diselimuti oleh perasaan serba takut,serta kuatir. Wacana-wacana kemajuan yang dilontarkan Gus Dur muda saat di tebuireng memang sudah melampaui masanya.

Sebagaimana kita ketahui bahwa pemikiran Gus Dur yang penuh dengan kontroversial. Dalam ilmu ekonomi, pola pikir Gus Dur senada dengan teori pemasaran, jika suatu bisnis sudah berjalan dengan lancar, maka untuk memperluas pangsa pasar dilakukan dengan cara menambah produk serta layanan baru. Sepertinya teori ini sudah dipahami oleh Gus Dur.

Selain itu, dalam pendirian lembaga umum tebuireng, Gus Dur beralasan karena banyak anak muslim yang masuk ke Sekolah Wijana, sekolah Kristen Katolik di Jombang. Sekolah Wijana menjadi alternatif karena biaya terjangkau bagi ukuran keluarga kelas menengah ke bawah, dan Sekolah Wijana sangat dikenal sangat baik, sehingga banyak warga Jombang yang tertarik.

Pemikiran-pemikiran “beyond the time” Gus Dur yang berpendapat bertentangan dari sebagian pihak di tebuireng membuat Gus Dur seperti ikan yang berenang tidak pada habitatnya. Gus Dur terlalu besar untuk dipahami di tebuireng.

Siaran Langsung

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist