3. Pahami dengan baik instrumen yang akan kamu pilih
Selain mengenali produk-produk investasi beserta faktor risikonya, hal yang tidak kalah penting adalah mempelajari instrumen yang akan kamu beli.
Saham misalnya, kamu harus memperoleh sejumlah informasi terkait perusahaannya. Sebagai contoh, bagaimana performanya selama lima tahun ke belakang, bagaimana kinerja perusahaan selama ini, dan siapa saja orang yang ada dalam susunan direksinya.
Selain itu, kamu juga harus tahu bagaimana cara kerja setiap produk investasi. Kalau kamu memilih emas, ketahui kapan waktu yang tepat untuk membeli atau menjualnya.
Begitu juga ketika kamu memilih untuk membeli deposito. Makin paham kamu akan instrumen yang kamu miliki, makin besar peluangmu untuk memperoleh keuntungan.
4. Sesuaikan dengan kondisi keuanganmu
Hal selanjutnya yang perlu diperhatikan oleh investor pemula adalah menyesuaikan harga produk investasi yang akan dibeli dengan kondisi finansial.
Setiap jenis instrumen dijual dengan harga minimal tertentu dengan jaminan keamanan yang berbeda-beda. Untuk membeli saham misalnya, kamu harus menyediakan dana untuk memiliki setidaknya 1 lot saham.
Sementara itu, kamu memerlukan dana yang lebih besar untuk deposito. Saat ini, minimal deposito yang disyaratkan di berbagai bank di Indonesia adalah Rp 10 juta. Belilah produk investasi yang sesuai dengan kantongmu agar tidak memberatkan.
5. Lakukan diversifikasi instrumen investasi
Ketika kamu sudah mulai memiliki investasi, jangan lupa untuk melakukan diversifikasi.
Diversifikasi sendiri merupakan langkah membeli beberapa jenis produk investasi untuk menghindari kerugian jika salah satu performa instrumennya sedang tidak baik.