DEPOK – Keberadaan Carlos Pena di Persija Jakarta saat ini bukan dilatarbelakangi dengan keputusan instan. Tapi, dengan pertimbangan matang.
Usia yang sangat muda sebagai pelatih, yaitu 40 tahun, plus hanya memiliki pengalaman dua musim sebagai pelatih di level profesional, dan catatan statistik win rate 41 persen dari 58 laga (FC Goa dan Ratchaburi FC), membuat dirinya diragukan banyak pihak.
“Dari sudut pandang lain, musim terakhir saya dengan Ratchaburi FC adalah kesuksesan besar. Ratchaburi dibentuk untuk berjuang menghindari degradasi. Namun kami akhirnya finis di posisi keenam dan mencapai perempat final Piala Liga Thailand. Ini adalah pencapaian besar,” kata Carlos Pena.
“Tingkat kemenangan 41 persen memiliki arti yang berbeda jika Anda mempertimbangkan konteksnya. Tidak sama meraihnya dengan tim yang berjuang untuk bertahan dibandingkan dengan tim yang bersaing untuk trofi,” tuturnya lagi.
Carlos Pena memaklumi atas keraguan terhadap dirinya. Ia bertekad menjawab dengan prestasi. Target empat besar yang dipatok manajemen siap diraihnya.
“Saya mengerti keraguan dan opini. Inilah sepak bola. Saya telah bekerja di bidang ini selama bertahun-tahun. Jadi saya menerima kritik dan menghargai semua opini,” ucapnya.
“Namun, saya meminta satu hal, jangan menilai saya sekarang. Nilailah saya ketika masa kerja dengan Persija selesai. Untuk saat ini, saatnya mempercayai keputusan, fokus pada pekerjaan yang ada, dan mempersiapkan tim untuk kompetisi. Percayalah, saya sepenuhnya berkomitmen,” ujar Carlos Pena dengan nada optimistis.