Cari Cuan Lewat Konten Makanan

Dimas juga mesti mengorbankan waktu bersama keluarga dan teman-teman. Dia harus mengemas waktu dengan baik antara bekerja dan kuliah. Dimas meyakini, setiap masa ada orangnya, setiap orang ada masanya. Dia menegaskan dalam berkarier pasti ada lelah dan hal tidak mengenakkan. Tidak sedikit pula ada orang asing menghujat atau memberikan hate comment di postingannya. Dimas menyebut tidak ada yang bisa mengontrol perkataan seseorang.

“Kita enggak bisa buat semua orang suka sama kita. It’s normal kalau pun memberikan komentar buruk yang masih standart tinggal hapus aja. Toh, haters dikasih panggung malah senang,” ucap Dimas. Laki-laki asal Surabaya itu mengawali karier sebagai food vlogger saat menjadi mahasiswa baru. Dimas merasa di empat tahun ke belakang, banyak teman-teman yang notabennya anak rantau menanyakan seputar kuliner di Surabaya pada dirinya.

Baca Juga:  Usaha Kebab, Kuliner Populer dari Turki

Dari situ, Dimas tergugah memberikan informasi kuliner di Surabaya melalui postingan Instagram. Saat itu, dia belum terbesit pikiran untuk di-endorse. Kini, akun Instagram @njajantok_sby sudah diikuti 68 ribu orang. Dimas juga bisa mengumpulkan pundi-pundi dari berkonten makanan.(Vin)

Sumber: Reuters Baca Juga:  Sertifikasi Halal Gratis bagi UKM Kosmetik

...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist