Aulanews.id – Media sosial sekarang ini tak hanya dijadikan sarana membangun relasi dan berkreasi. Banyak orang memanfaatkan media sosial untuk mencari cuan sebagai seorang conten creator.
Pekerjaan baru ini menjadi ladang penghasilan cukup menjanjikan. Salah satu jenis konten yang digemari warganet ialah kuliner makanan. Adalah Dimas Angga Prayitno, mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (Unair), membagikan tips mendapatkan penghasilan menjadi content creator makanan.
Pertama, tentukan passion dan minat yang ingin ditekuni. Setelah itu, konsisten dari hal kecil dan hargai tiap kecil yang kamu usahakan. “Jika sekiranya kurang, coba terus dan jangan ragu untuk menanyakan saran pada orang-orang terdekat,” ucap Dimas dikutip dari laman unair.ac.id, Senin, (12/12/2022).
Dimas menuturkan ciri khas juga menjadi unsur penting dalam membuat konten. Dia mengatakan dalam memberikan review makanan harus jujur, selanjutnya karakter yang unik akan muncul. Dimas pemilik akun Instagram @njajantok_sby, kerap menggunakan kata rek dalam videonya. Namun, dalam pengucapan bahasa tetap menggunakan bahasa Indonesia agar mudah dipahami orang banyak.
“Terinspirasi kata bahasa Jawa njajan, biasanya ada ibu-ibu yang bilang ke anaknya sukanya njanjan tok ae. Nah dari situ kalimat yang tidak asing di telinga menurutku pas untuk nama user konten instagramku,” ungkap mahasiswa semester akhir itu. Yang tak kalah penting adalah menjadi diri sendiri. “Tidak perlu berlebihan. Sesuaikan dengan pribadi masing-masing,” imbuhnya.
Selanjutnya, konsistensi juga menjadi hal sangat penting bagi seorang content creator. Dimas tetap harus mencari referensi video serta berita trending yang menunjang kontennya.
Dimas juga mesti mengorbankan waktu bersama keluarga dan teman-teman. Dia harus mengemas waktu dengan baik antara bekerja dan kuliah. Dimas meyakini, setiap masa ada orangnya, setiap orang ada masanya. Dia menegaskan dalam berkarier pasti ada lelah dan hal tidak mengenakkan. Tidak sedikit pula ada orang asing menghujat atau memberikan hate comment di postingannya. Dimas menyebut tidak ada yang bisa mengontrol perkataan seseorang.
“Kita enggak bisa buat semua orang suka sama kita. It’s normal kalau pun memberikan komentar buruk yang masih standart tinggal hapus aja. Toh, haters dikasih panggung malah senang,” ucap Dimas. Laki-laki asal Surabaya itu mengawali karier sebagai food vlogger saat menjadi mahasiswa baru. Dimas merasa di empat tahun ke belakang, banyak teman-teman yang notabennya anak rantau menanyakan seputar kuliner di Surabaya pada dirinya.