Aulanew.s.id – Pada dasarnya, perhatian dapat timbul oleh ketertarikan akan sesuatu dan adasnya stimulasi. Biasanya anak-anak akan betah bermain games atau menonton video sampau berjam-jam namun cepat bosan saat belajar.
Anak-anak sekolah biasanya Kurang memperhatikan pembelajaran yang diberikan oleh guru serta mudah teralihkan saat mengerjakan tugas, hal tersebut menjadi salah satu tantangan guru dan orangtua dalam membimbing anak belajar, terutama selama pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Menurut para ahli, games memberikan stimulasi yang terus menerus menyuplai dopamine, kimiawi otak yang berfungsi untuk mengatur fokus.
Apalagi anak-anak usia sekolah awal, di mana rentang konsentrasi masih terbatas, sehingga anak dapat dengan mudah teralihkan fokusnya.
Berikut cara agar guru dapat membuat murid fokus dan berkonsentrasi saat belajar
1. Mengkreasikan video dalam belajar
Biasanya anak-anak akan lebih fokus saat bermain games atau menonton video yang menarik.kegiatan non-screen dianggap sudah tidak menarik lagi dan membosankan
Apalagi untuk anak-anak yang sulit fokus.
Cara belajar on screen dapat guru maupun orangtua aplikasikan dalam proses mengajar. Guru dapat memasukkan video dari ruang belajar saat proses mengajar agar anak dapat memahami materi dengan cara yang berbeda.
Tak hanya itu, melalui soal-soal latihan yang diberikan, tentu proses belajar akan menjadi lebih menyenangkan dan tidak monoton.
2. Pendekatan personal
Menurut seorang psikolog pendidikan Ibu Anastasia J Wulandari, menerangkan bahwa dalam pendekatan individu, anak dapat ditanya apa saja yang membuatnya fokus.
Jangan tanyakan anak mengapa ia tidak fokus, tetapi bertanyalah bagaimana agar ia mau mengerjakan sesuatu tugas sampai dengan selesai.
Dengan begitu, guru maupun orangtua dapat mulai mencari aktivitas yang akan memancing fokus murid. Amati kondisi seperti apa yang dibutuhkan anak untuk ia dapat fokus.
3. Bagi tugas dalam beberapa bagian
Anak yang sulit fokus bukan hanya terganggu oleh faktor eksternal seperti teman sekelas atau lingkungan sekitar, tetapi ada juga faktor dari dirinya sendiri.
Anak dapat tiba-tiba terpikir hal lain saat mengerjakan sesuatu sehingga beralih perhatian. Nah, cara mengatasi faktor semacam ini adalah dengan memilih tugas menjadi beberapa bagian
Cara ini dilakukan agar anak tidak terlalu lama berkutat dalam suatu hal. Pasalnya, kondisi itu membutuhkan rentang konsentrasi yang terlalu besar yang berpotensi membuat anak cenderung cepat lelah dan bosan.