Cara Melatih Diri untuk Bisa Menerapkan Mindful Parenting

Dalam mengasuh anak dan menerapkan mindful parenting, Mama juga perlu tahu dulu emosi dan perasaan yang Mama sadari, salah satunya yaitu dengan meditasi.

Sebagai orangtua tidak baik melampiaskan amarah pada anak yang mungkin tidak tahu permasalahan apa yang tengah dihadapi orangtuanya, untuk itu Mama sebagai orangtualah yang bisa mengontrol perasaan tersebut.

Menurut Prisya, ketika marah ataupun melakukan gaslighting dengan tidak memahami penyebabnya, artinya otak kanan kita tidak terkontrol dengan baik, oleh karena itu cara mengatasinya dengan melakukan meditasi.

“Kalau misalkan kita marah dan gaslighting, artinya sistem kontrol yang ada di otak depan kita kurang terkontrol dan termonitor. Bisa dilatih dengan meditasi. Supaya dapat memastikan apa yang kita lakukan sesuai kesadaran dan kontrol kita,” tutur Prisya.

  1. Latih diri melakukan journaling

Beberapa orang mungkin tidak bisa memahami perasaan secara langsung, melalui journaling Mama bisa pelan-pelan mencurahkan apa yang membuat cemas sehingga membantu memahami masalah yang tengah dihadapi, termasuk ketika ingin menerapkan mindful parenting.

Journaling dapat membantu Mama mengungkapkan perasaan yang dimiliki, mengurangi overthingking atau berpikir berlebihan yang dapat membuat stres serta sulit untuk fokus.

  1. Berikan momen sadar Mama pada anak

Perlunya untuk sadar dengan momen saat ini ternyata memberikan dampak baik untuk anak. Koneksi anak dan Mama akan lebih baik sehingga Mama pun nantinya memahami perilaku anak.

Tidak hanya itu, ketika orangtua sadar akan momen hari ini, itu akan membuat orangtua jadi lebih kenal dengan sang anak.

“Setiap momen sadar yang diberikan kita berikan ke anak kita, itu akan membuat momen di keesokan hari lebih dekat dengan kita. Koneksi dirinya (Anak) dan diri kita yang hadir itulah yang akan membuat kita kenal dengan anak kita,” ucap Prisya.

Ini bukan lagi menjadi rahasia jika koneksi anak dan Mama sudah terjalin sejak kecil. Sehingga ketika Mama mengalami sesuatu, anak pun bisa merasakan situasi yang tidak nyaman untuknya.

“Sehingga apapun yang dialami atau dilakukan anak nantinya bisa menjadi sesuatu yang kita sebagai orangtua bisa memahami. Karena kurang lebih dari kecil anak sudah memiliki koneksi dan kesadaran diri Mama yang hadir,” tambah Prisya.

  1. Orangtua harus tetap berdaya dan mengobati trauma jika ada

Kalaupun orangtua tantrum pada anak, saat itulah sebenarnya Mama jadi sadar apa yang men-trigger Mama. Dan kalaupun akhirnya Mama sadar yang men-trigger Mama adalah masalah itu, jadi Mama tahu bagian diri Mama yang mana yang perlu diobati.

Siaran Langsung

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist