Aulanews.id, Washington – Seorang calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Vivek Ramaswamy mengusulkan untuk mengurangi bantuan keuangan bagi Israel setiap tahun.
Ia menyarankan agar Washington memanfaatkan perjanjian normalisasi antara Israel dan Timur Tengah untuk menghentikan bantuan ke Israel secara bertahap pada 2028.
Berbicara di podcast “Stay Free” Russell Brand, Ramaswamy berpendapat, dengan integrasi Israel di Timur Tengah melalui hubungan diplomatik dan ekonomi, maka kebutuhan bantuan AS setelah 2028 tidak akan diperlukan lagi. Proposal ini sangat kontras dengan posisi tradisional Partai Republik yang umumnya sangat pro-Israel dan kritis terhadap setiap upaya untuk mengurangi bantuan keuangan ke negara pendudukan.
Sikap utama Partai Republik menekankan aliansi yang erat dengan Israel, sementara sayap isolasionis yang muncul di dalam partai tersebut mendukung penilaian kembali hubungan AS-Israel untuk memastikan tidak ada negara yang menjadi terlalu bergantung satu sama lain. Beberapa anggota partai bahkan menyarankan penggunaan bantuan militer sebagai alat untuk menghalangi Israel memperdalam hubungan dengan Cina.
Proposal yang diusulkan Ramaswamy adalah versi yang ditingkatkan dari Abraham Accords. Abraham Accords merupakan landasan dari normalisasi diplomatik antara Israel dengan sejumlah negara Arab, seperti UEA dan Bahrain. Menurut Ramaswamy, Abraham Accord harus diperluas mencakup Arab Saudi, Oman, Qatar, dan Indonesia. Tujuannya adalah untuk mendorong Timur Tengah yang lebih terintegrasi, sehingga bantuan AS kepada Israel dapat dikurangi.
“Saya ingin membawa Israel ke tempat di mana ia dinegosiasikan kembali ke dalam infrastruktur di Timur Tengah lainnya. Kita tidak perlu khawatir akan menyandera satu negara atau satu wilayah atas satu pertanyaan tertentu yang berkaitan dengan Palestina,” ujar Ramaswamy, dilaporkan Middle East Monitor, Selasa (22/8/2023).