Aulanews.id – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau yang akrab dipanggil Cak Imin mengkritik pemerintah yang cenderung pragmatis dalam menyelesaikan masalah konflik lahan berdasarkan Undang-undang Pokok Agraria (UUPA).
Menururtnya, sejak dulu sampai sekarang pemerintah cenderung mengutamakan peningkatan di aspek ekonomi daripada penyelesaian masalah agraria yang di kehendaki UUD 1945
“Yang penting ekonomi tinggi dulu, yang penting angka pengangguran rendah. Akhirnya yang terjadi terlalu lupa terhadap substansi konstitusi. Lupa terhadap konstitusi ini karena tidak tahu solusinya apa,” ujarnya dalam diskusi virtual, Senin (13/9).
Cak Imin menilai ketidakberdayaan ekonomi nasional terhadap pasar global membuat penegakan UUPA yang selama ini tidak berjalan dengan optimal. Itu terus terjadi meski pemerintah dan parlemen sudah berulang kali berganti.
“Ketidakberdayaan itu menyangkut sikap pragmatis pemerintah. Pemerintahan siapapun hari ini pasti akan tunduk kepada kekuatan ekonomi pasar karena ketidakberdayaan ekonomi nasional,” kata dia.
Cak Imin menyarankan agar pemerintah membuat langkah-langkah yang tepat dengan tujuan untuk memiliki daya tawar yang kuat terhadap pasar global. Jika demikian, perekonomian domestik tidak akan terlalu bergantung terhadap pasar global.
“Misalnya politik kesejahteraan menjadi prioritas, politik lingkungan hidup, politik ekonomi mandiri. Solusi-solusi seperti itu yang harus kita persiapkan jika ingin pada era yang mendatang taat kepada konstitusi,” kata dia, dikutip dari cnnindonesia.com.