Temuan kami tentang dampak konflik pada peluncuran vaksin digaungkan dalam laporan WHO terkini yang menemukan bahwa 12 dari 18 negara bagian di Sudan secara bersamaan mengalami tiga atau lebih wabah penyakit menular seperti kolera, demam berdarah, malaria, campak, dugaan pertusis, dan meningitis.
Konflik bersenjata menghambat kegiatan promosi dan pencegahan kesehatan, meningkatkan penularan wabah, melumpuhkan layanan perawatan kesehatan, dan memengaruhi peluncuran vaksin seperti vaksin mpox. Vaksin sangat penting untuk membatasi keparahan penyakit dan menghentikan wabah.
CDC Afrika telah berjanji untuk mengirimkan 10 juta dosis vaksin mpox pada tahun 2025. Dua juta di antaranya akan dikirimkan pada tahun 2024 dengan tujuan akses vaksin yang merata di seluruh negara Afrika. Namun, bahkan jika vaksin ini tersedia, konflik yang sedang berlangsung atau stabilitas yang rapuh kemungkinan akan menghalangi pengiriman.
Langkah-langkah untuk mengurangi masalah tersebut sebagai berikut:
1. Koordinasikan pengiriman vaksin dengan bantuan kemanusiaan lainnya: Untuk menggunakan sumber daya kesehatan masyarakat secara umum dan vaksin mpox secara efisien, penting untuk mengoordinasikan pengiriman vaksin dengan kegiatan respons kemanusiaan lainnya yang sedang berlangsung.
2. Melibatkan masyarakat setempat: Hal ini akan melindungi pekerja garis depan dari konflik dan meningkatkan kepercayaan terhadap vaksin itu sendiri. Yang terpenting, keterlibatan sangat penting untuk membentuk tim vaksinasi permanen dari masyarakat setempat.
3. Berkolaborasi dengan personel militer dan keamanan: Mungkin penting untuk mengatur pengawalan militer selama pengiriman vaksin seperti yang telah dilakukan untuk bantuan kemanusiaan di daerah konflik.