2. Melibatkan masyarakat setempat: Hal ini akan melindungi pekerja garis depan dari konflik dan meningkatkan kepercayaan terhadap vaksin itu sendiri. Yang terpenting, keterlibatan sangat penting untuk membentuk tim vaksinasi permanen dari masyarakat setempat.
3. Berkolaborasi dengan personel militer dan keamanan: Mungkin penting untuk mengatur pengawalan militer selama pengiriman vaksin seperti yang telah dilakukan untuk bantuan kemanusiaan di daerah konflik.
4. Bernegosiasi untuk mengamankan akses fisik : Mengidentifikasi pelaku konflik dan sekutunya serta menegosiasikan akses sangat penting untuk mengurangi risiko operasional lapangan dan mengirimkan vaksin mpox.
5. Vaksinasi transit dan lintas batas: Pemindahan penduduk secara paksa merupakan ciri umum dalam situasi konflik, jadi mungkin akan membantu jika memberikan vaksin di titik transit.
6. Pengiriman vaksin di tempat penampungan: Penting juga untuk merencanakan pengiriman vaksin ke kamp pengungsi dan pengungsi internal.