Terakhir, penting untuk mempertimbangkan vaksinasi bagi orang-orang yang sedang dalam perjalanan dan mereka yang melintasi perbatasan, serta para pengungsi dan orang-orang yang tinggal di kamp-kamp pengungsian internal.
Apa yang bisa kita pelajari dari krisis Tigray?
Perang saudara di Tigray yang berlangsung dari November 2020 hingga November 2022 melibatkan pemerintah federal Ethiopia yang memberlakukan blokade terhadap seluruh wilayah.
Hal ini menyebabkan runtuhnya seluruh sistem perawatan kesehatan dan krisis kemanusiaan.
Penelitian kami yang diterbitkan pada tahun 2021 menemukan bukti adanya pemindahan paksa dua juta orang, kerusakan yang disengaja terhadap 70%–80% fasilitas kesehatan , serangan yang ditargetkan terhadap petugas kesehatan, dan pemerkosaan terhadap wanita dan anak perempuan.
Sebuah studi mensurvei 4.381 anak di bawah usia satu tahun untuk menyelidiki dampak konflik bersenjata terhadap penggunaan layanan kesehatan anak di Tigray. Survei tersebut menemukan bahwa: “39% bayi tidak menerima vaksin dasar, 61,3% anak di bawah usia satu tahun menerima setidaknya satu vaksin, dan 20% menerima semua vaksinasi yang direkomendasikan untuk usia mereka.” dilansir dari medicalxpress.com pada hari Selasa (3/9/2024).
Temuan kami tentang dampak konflik pada peluncuran vaksin digaungkan dalam laporan WHO terkini yang menemukan bahwa 12 dari 18 negara bagian di Sudan secara bersamaan mengalami tiga atau lebih wabah penyakit menular seperti kolera, demam berdarah, malaria, campak, dugaan pertusis, dan meningitis.
Konflik bersenjata menghambat kegiatan promosi dan pencegahan kesehatan, meningkatkan penularan wabah, melumpuhkan layanan perawatan kesehatan, dan memengaruhi peluncuran vaksin seperti vaksin mpox. Vaksin sangat penting untuk membatasi keparahan penyakit dan menghentikan wabah.
CDC Afrika telah berjanji untuk mengirimkan 10 juta dosis vaksin mpox pada tahun 2025. Dua juta di antaranya akan dikirimkan pada tahun 2024 dengan tujuan akses vaksin yang merata di seluruh negara Afrika. Namun, bahkan jika vaksin ini tersedia, konflik yang sedang berlangsung atau stabilitas yang rapuh kemungkinan akan menghalangi pengiriman.
Langkah-langkah untuk mengurangi masalah tersebut sebagai berikut:
1. Koordinasikan pengiriman vaksin dengan bantuan kemanusiaan lainnya: Untuk menggunakan sumber daya kesehatan masyarakat secara umum dan vaksin mpox secara efisien, penting untuk mengoordinasikan pengiriman vaksin dengan kegiatan respons kemanusiaan lainnya yang sedang berlangsung.