Burung Hantu di Kota New York Terkena Virus Merpati dan Racun Tikus Sebelum Kematiannya

AulaNews.id – Burung hantu selebriti Kota New York, Flaco, menderita penyakit parah yang ditularkan melalui merpati dan racun tikus tingkat tinggi ketika ia menabrak sebuah gedung dan mati bulan lalu, kata pejabat di Kebun Binatang Bronx, Senin.

Dilansir dari berita AP News yang diterbitkan pada 26 Maret 2024, burung hantu elang Eurasia ditemukan mati di halaman Manhattan pada 23 Februari, setahun lebih sedikit setelah ia melarikan diri dari kandang yang rusak di Kebun Binatang Central Park dan memulai kehidupan di alam liar perkotaan yang memikat penduduk New York.

Meskipun otopsi awal menunjukkan penyebab kematian adalah trauma, pengujian lebih lanjut mengungkapkan adanya kondisi medis yang signifikan mungkin berkontribusi terhadap tabrakan tersebut, kata pejabat kebun binatang.

Tes darah menunjukkan Flaco telah terkena empat racun tikus yang berbeda dan menderita kasus virus herpes merpati yang “parah” yang telah merusak otak, hati, limpa, dan organ lainnya.

“Faktor-faktor ini akan melemahkan dan pada akhirnya berakibat fatal, bahkan tanpa cedera traumatis,” kata pihak kebun binatang dalam sebuah pernyataan. “Penyakit parah dan kematian Flaco pada akhirnya disebabkan oleh kombinasi beberapa faktor – penyakit menular, paparan racun, dan cedera traumatis – yang menekankan bahaya yang dihadapi oleh burung liar, terutama di lingkungan perkotaan.”

Setelah seorang pengacau tak dikenal menyelinap ke kebun binatang dan memotong kandangnya, Flaco menghabiskan hari-hari awal kebebasannya di dalam Central Park, sebelum bertualang ke cakrawala Manhattan. Meskipun ia telah hidup selama 13 tahun di penangkaran, ia dengan cepat terbukti menjadi pemburu yang mahir, memangsa populasi tikus yang berlimpah di kota itu.

Namun kebebasannya juga membuat khawatir beberapa ahli, yang mengatakan ia menghadapi serangkaian ancaman di kota tersebut, termasuk kemungkinan memakan tikus beracun.

Pada hari-hari sebelum kematiannya, Flaco berhenti bersuara setiap malam dari atap-atap rumah di kota, sehingga membuat beberapa orang takut dia sakit, menurut David Barrett, seorang penggemar burung yang menjalankan halaman media sosial yang mendokumentasikan pergerakan burung hantu.

“Meskipun hasil ini mengingatkan kita pada tragedi meninggalnya Flaco, hasil ini juga membawa pemahaman dan penutupan,” kata Barrett.

Setelah kematiannya, petugas kebun binatang menyalahkan perusak yang memotong kandangnya, sebuah kejahatan yang masih belum terpecahkan.

Siaran Langsung

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist