Aulanews.id – Puluhan jurnalis televisi dan dalam jaringan (daring) mengikuti Uji Kompetensi Jurnalis (UKJ) yang diselenggarakan oleh Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) di Cirebon Raya.
Para jurnalis yang mengikuti UKJ diuji tim asesor dari Dewan Pers dan perwakilan IJTI pusat. Bupati Cirebon Imron mengapresiasi pelaksanaan UKJ. Imron mengucapkan bahwa UKJ ini merupakan salah satu standar untuk mengukur kemampuan seseorang dalam profesinya. Hal itu berlaku pula untuk profesi lainnya, termasuk aparatur sipil negara (ASN).
Menurut Imron, wartawan itu memiliki tugas yang mulia. Akan tetapi kalau tidak disertai kompetensi maka tidak akan memberikan manfaat bagi masyarakat.
“Harus mampu memberikan informasi kepada masyarakat. Tetapi, kalau kemampuannya tidak mumpuni, itu tidak efektif. Saya harap semua yang ikut tes dinyatakan kompeten,” tutur Imron, Minggu (7/11/2021).
Imron mengucapkan bahwa saat ini pemerintah daerah sudah membentuk Satgas Percepatan Investigasi. Hal tersebut dilakukan pemerintah daerah untuk ‘menjemput’ investor agar melakukan ekspansi ke Kabupaten Cirebon.
Keberadaan para jurnalis, lanjut Imron, menjadi salah satu tolok ukur untuk kemajuan daerah. “Beberapa kebijakan dari pemerintah pusat, sebagiannya saya dapatkan dari teman-teman jurnalis. Jelas ini sangat membantu,” ucapnya.
Ketua Umum IJTI Herik Kurniawan juga mengucapkan, UKJ yang dilaksanakan di Cirebon ini adalah rangkaian terakhir pada tahun 2021. Diharapkan untuk tahun selanjutnya bisa diikuti lebih banyak peserta.
Dan menurut Herik, ini merupakan salah satu cara bagaimana menciptakan pola kerja jurnalis agar dapat bekerja dengan baik. Semua orang bisa menjadi wartawan, namun tidak semuanya berkompeten.
“UKJ untuk mencegah terjadinya malpraktik profesi. Ini bukan sekadar formalitas, tetapi menjadi tolok ukur keprofesionalitasan wartawan,” jelasnya. (Anatasya)
Sumber: kumparan.com