Aulanews.id , SURABAYA – Dahlan Iskan mengaku sangat percaya dengan peneliti-peneliti berbakat asal Universitas Airlangga (Unair). Unair, menurut Dahlan memiliki metode yang sama dengan Jerman yang ia buktikan sendiri dari 12 kali terapi stemcell yang dilakukan di Unair. Pernyataan itu disampaikan Dahlan dalam orasinya di Sidang Terbuka dalam memperingati Dies Natalis ke-68 Universitas Airlangga (Unair) Rabu (9/11/2022).
Setelah menjalani terapi tersebut, Dahlan juga menyambut antusias vaksin Merah Putih buatan Unair. “Saat itu saya ingin menjadi relawan vaksin. Namun sayangnya saya sudah menjalani vaksin dosis ke-3,” ungkap pengusaha yang merupakan mantan Menteri BUMN ke-7 itu, dalam rilis Unair yang diterima, Kamis (10/11/2022).
Pada kesempatan tersebut, Dahlan memaparkan sebanyak 150 juta masyarakat yang tidak lagi miskin menjadikan Indonesia berpotensi maju. “Siapapun presidennya, siapapun partai atau pihak manapun yang berkuasa, jika masing-masing memiliki daya dorong untuk tidak lagi miskin, maka sekaligus dapat mendorong Indonesia maju,” ucapnya dalam orasi bertajuk Peran Perguruan Tinggi dalam Mendukung Pembangunan Ekonomi dan Ketahanan Bangsa.
Melalui observasi yang dilakukan, Dahlan menemukan bahwa sebagian masyarakat miskin berada di pedesaan, pinggir kota, tengah kota, dan pantai. Di sinilah peran perguruan tinggi diperlukan untuk terus berinovasi demi mendorong perekonomian.
“Misalnya dari fakultas kedokteran hewan untuk memberikan inovasi pada peternakan kecil atau menengah, atau fakultas perikanan pada nelayan, yang nantinya akan berimbas pada perekonomian individu, dan akhirnya perekonomian bangsa,” jelasnya.
Dahlan percaya, generasi-generasi penerus harus mendapatkan pola pikir yang berbeda dari generasi lama. “Menurut saya, yang termiskin harus dipotong generasi. Jangan sampai anak-anak mereka tertular kemiskinan seperti itu karena cara berpikirnya tertular orang tuanya,” tutur Dahlan yang merupakan Founder Harian Disway. (Muz)