“Diinisiasi Indonesia tahun 2018 dan menjadi event dunia yang membicarakan tentang ekonomi kreatif sebagai tulang punggung perekonomian dunia yang menciptakan banyak sekali lapangan kerja,” ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf)/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno dalam kesempatan terpisah.
Edisi pertama WCCE berlangsung di Bali pada tahun 2018, sedangkan edisi kedua dilaksanakan di Dubai, Persatuan Emirat Arab di tahun 20221, kemudian edisi ketiga kembali digelar di Bali.
“Para pemikir dan lintas pemangku kepentingan pentahelix hadir di sini untuk kepulihan yang lebih cepat dan kebangkitan yang lebih kuat dari sisi ekonomi kreatif. Kami sangat berbesar hati, bangga, karena lebih dari 500 peserta dari seluruh dunia hadir di Bali ini,” ujar Sandi.
Menparekraf berharap ajang yang menjadi side event rangkaian pertemuan di bawah Presidensi G20 Indonesia ini akan memicu momentum kepulihan sektor ekonomi kreatif yang terdampak pandemi serta memicu ekonomi kreatif yang inklusif, membuka peluang kerja dan lapangan kerja yang berkualitas bagi seluruh masyarakat dunia.
“Harapannya Indonesia bisa menjadi pemimpin yang membawa suatu semangat perubahan dan menuju tentunya perkembangan ekonomi kreatif yang lebih baik. Kami yakin Indonesia mampu di bawah kepemimpinan Bapak Presiden. Saya juga melihat bahwa target pencapaian 4,4 juta lapangan kerja baru di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di tahun 2024 bisa tercapai,” tandas Menparekraf.
WCCE 2022 mengusung empat subtema yaitu Creative Economy for Global Revival atau kebangkitan ekonomi, IP and Rights of the Creative atau hak para pekerja kreatif dan kekayaan intelektual, Inclusivity and SDGs Agenda atau inklusivitas dan agenda SDGs, serta the Future of Creative Economy atau masa depan ekonomi kreatif.