“Saya percaya ekonomi kreatif di Indonesia dan banyak negara lainnya akan menjadi tulang punggung ekonomi di masa depan, semakin kuat dan diperhitungkan sebagai kekuatan ekonomi yang inklusif. Pengembangan ekonomi kreatif harus terus dipacu agar menjadi sektor yang futuristik, tumbuh lebih cepat, lebih besar, dan maju,” ucapnya.
Presiden pun meyakini bahwa inovasi dan kreativitas, ditunjang iklim inovasi yang sehat dan produktif serta dibarengi kebijakan yang adaptif akan mendorong kemajuan peradaban sebuah bangsa.
“Saya berharap World Conference on Creative Economy (WCCE) Ketiga ini menghasilkan Bali Creative Economy Roadmap for Global Recovery untuk mengakselerasi proses pemulihan ekonomi nasional dan global yang inklusif dan berkelanjutan,” tandasnya.
WCCE adalah forum ekonomi kreatif internasional mulai dilaksanakan sejak tahun 2018.
“Diinisiasi Indonesia tahun 2018 dan menjadi event dunia yang membicarakan tentang ekonomi kreatif sebagai tulang punggung perekonomian dunia yang menciptakan banyak sekali lapangan kerja,” ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf)/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno dalam kesempatan terpisah.
Edisi pertama WCCE berlangsung di Bali pada tahun 2018, sedangkan edisi kedua dilaksanakan di Dubai, Persatuan Emirat Arab di tahun 20221, kemudian edisi ketiga kembali digelar di Bali.
“Para pemikir dan lintas pemangku kepentingan pentahelix hadir di sini untuk kepulihan yang lebih cepat dan kebangkitan yang lebih kuat dari sisi ekonomi kreatif. Kami sangat berbesar hati, bangga, karena lebih dari 500 peserta dari seluruh dunia hadir di Bali ini,” ujar Sandi.