Aulanews.id – Masyarakat Desa Pulisan yang tinggal di pesisir pantai, memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap ekosistem terumbu karang di sepanjang garis Pantai Pulisan. Hal ini dikarenakan terumbu karang merupakan komponen penting dalam ekosistem lautan.
Fungsinya sebagai habitat dan tempat berkembangnya biota-biota laut seperti ikan, dan lain sebagainya kerap kali dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan kapur, bahan perhiasan, dan masih banyak lagi.
Potensi manfaat terumbu karang yang sangat besar ini mendorong PT Brantas Abipraya (Persero) bersama dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lainnya memberikan pelatihan bertemakan “Konsistensi Pelaku Usaha Dalam Melestarikan Lingkungan” di Pantai Panulisan.
Tak hanya itu saja, Brantas Abipraya bersama BUMN-BUMN lainnya juga tergerak untuk melakukan Konservasi Terumbu Karang di tempat yang sama.
Kedua kegiatan tersebut menjadi program yang diusung sebagai bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan.
Ditemui di tempat terpisah, Tumpang Muhammad, Direktur SDM dan Umum Brantas Abipraya mengatakan, “Melalui kegiatan ini, selain membangun kesadaran untuk turut serta menjaga kelestarian lingkungan dari ekosistem laut kami juga mendorong kesadaran para pelaku usaha yang hidup di pesisir pantai untuk mampu melihat potensi usaha dari terumbu karang yang dilestarikan.
Tumpang Muhammad menambahkan bahwa dengan memanfaatkan potensi tersebut, jenis usaha nasabah ultra mikro di Minahasa Utara bisa lebih variatif.
“Status Pantai Pulisan ini sebagai Daerah Pariwisata Super Prioritas. Semoga lingkungannya terjaga, dapat meningkatkan daya tarik pariwisata dan dapat mendorong ekonomi masyarakat lokal di sini,” imbuhnya.
Sebagai tambahan informasi, keseriusan Brantas Abipraya ini dalam implementasi program TJSL khususnya pada pilar pembangunan lingkungan yakni Abipraya Peduli Lingkungan juga terlihat dari beberapa kegiatan lainnya.
Salah satu yang dilakukan perusahaan konstruksi ini adalah dengan melakukan penghijauan kawasan bendungan yang sedang digarap, seperti penghijauan di proyek PLTM Padang Guci 1 dan 2 di Bengkulu juga di greenbelt Waduk Tukul Pacitan dan Bendungan Ciawi yaitu penghijauan hulu sungai Ciliwung dan Cisadane.
Abipraya Peduli Lingkungan juga memiliki program penanaman pohon sengon sebanyak 12.500 pohon di desa Babakan Madang, Sentul, Bogor, Jawa Barat.