Search

Bonggol Jagung, Hantar Empat siswa Raih Prestasi DI Korsel

Aulanews.id. Probolinggo .Gara gara bonggol jagung, empat siswa Madrasah Aliyah  Model Hafsahwaty Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo , mendapatkan Silver Prize dalam ajang Seoul Internatinal Invention Fair di Korea selatan. Ke Empat siswa MA Model tersebut adalah Moh. Hillu Maulidy , M Ahsan Anwar Shiddiqy, Evelyn Ditya Nabila dan Aulia Nazwa Billah,

Bonggol jagung yang basanya hanya merupakan sampah dari biji jagung , namun di tangan dingin empat siswa tersebut mampu di oleh menjadi minuman herbal  berkhasiat berupa teh yang di beri naman Zea Mays. “Alhamdulillah kami berhasil meraih silver medal, bersaing dengan 425 peserta di 15 negara. Ide ini kami dapat  karena menyadari banyaknya limbah di Indonesia,” kata Maulidy, Kamis 20 Januari 2022.

Baca Juga:  Bagaimana PBB mendukung perjuangan Haiti mengatasi kekerasan dan ketidakstabilan?

Menurut maulidy, ke ikut sertaan dalam  lomba internasional ini bertujuan menambah pengetahuan dan ingin membuktikan indonesai kaya akan lahan pertanian. Lomba ini di fasilitasi oleh  KIPA (Korea Invention Promotion Association).

Dalam pembuatan bonggol jagung hingga menjadi minuman herbal ini cukup mudah . Bahan bakunya adalah bonggol jagung yang dikeringkan dengan angin lalu dioven. Selanjutnya disangrai dan dikemas dalam kantong teh. “Satu kantong berisi 2 mg bonggol jagung. Selain dapat mencegah jantung koroner, bonggol jagung juga mengandung karotenoid dan vitamin C yang baik untuk kesehatan. Cara menyeduhnya juga sama seperti menyeduh teh biasa,” pungkasnya . Namun karena keterbatasan alat untuk produksi secara massal. Produk buatan anak santri genggong ini masih terbatas.

Prestasi ke empat siswa MA Model ini mendapatkan apresisasi dari pengasuh Ponpes Genggong, KH Mohammad Hasan Mutawakkil  Alallah. Karena telah mengharumkan nama Almamater dan Pondok pesantren.di ajang internasional. Rendana ke depan produk tersebut akan di produksi secara massal apabila uji lab sudah memenhui syarat . “Produk ini juga rencananya akan kami komersialkan namun harus diuji coba di lab terlebih dahulu apakah sudah memenuhi syarat. Selain itu kami juga perlu melihat minat pasar. Semoga bisa berkah dan menjadi bekal untuk mereka ketika terjun ke masyarakat nanti,” ucap KH. Mutawakkil.

AulaNews.id – SAN FRANCISCO — Musim kepiting Dungeness komersial di California akan dibatasi untuk melindungi paus bungkuk agar tidak terjerat dalam perangkap dan tali pelampung, para pejabat mengumumkan pada Kamis....

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist