Dia menyebut BNPT telah mewaspadai tingkat kerentanan perempuan untuk direkrut dan dijadikan pengantin oleh kelompok teroris. Menurut dia, dalam jaringan teroris, perempuan tidak lagi menjadi aktor pendukung dan simpatisan, tetapi sudah diposisikan sebagai pelaku atau martir. “Pemanfaatan perempuan dalam aksi terorisme memang trend baru khususnya yang dilakukan ISIS baik dilakukan dengan jaringan atau lone wolf yang tidak terikat komando dan jaringan,” ungkap dia.
BNPT terus berupaya meminimalisasi keterpaparan perempuan dalam jaringan dan aksi terorisme. Yakni, dengan cara melibatkan perempuan sebagai agen perdamaian. “Perempuan harus diberikan pencerahan karena sebagai salah satu sasaran potensial dari jaringan terorisme,” kata dia.
Peristiwa penerobosan Istana Negara itu terjadi pada Selasa pagi, 25 Oktober 2022. Seorang wanita bercadar membawa pistol jenis FN, tas hitam berisi kitab suci, dompet warna pink, dan handphone. Perempuan bergamis dan cadar hitam itu masih menjalani pemeriksaan intensif di Subdit Keamanan Negara Direktorat Reserse Kriminal Umum (Subdit Kamneg Ditrekrimum) Polda Metro Jaya. (Vin)