Blinken Memulai Tur Timur Tengah di Tengah Ketegangan Hubungan AS-Israel di Tengah Perang di Gaza

Ketua UNRWA, Philippe Lazzarini, memperingatkan bahwa “pengepungan, kelaparan dan penyakit akan segera menjadi pembunuh utama di Gaza”.

“Tingkat kelaparan yang dibuat-buat dan menimbulkan bencana ini masih bisa diatasi dengan membanjiri Gaza dengan makanan dan bantuan penyelamatan nyawa,” tulisnya di platform media sosial X.

Blinken juga dijadwalkan berada di Israel pada hari Jumat, di mana ia akan bertemu dengan para pemimpin untuk membahas pembebasan sandera, bantuan kemanusiaan dan rencana serangan Israel di Rafah, kata juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller.

Rafah, wilayah terakhir di Gaza yang tetap bebas dari invasi besar-besaran, kini menjadi rumah bagi sekitar 1,5 juta warga Palestina, banyak dari mereka berlindung di tenda-tenda di sepanjang perbatasan Mesir setelah melarikan diri dari wilayah pesisir lainnya.

Washington ingin Israel menahan diri dari serangan darat besar-besaran dengan alasan kekhawatiran terhadap warga sipil, namun Netanyahu berulang kali mengatakan itu adalah satu-satunya cara untuk memberantas Hamas.

Israel terus membombardir Rafah dan pada hari Rabu mengatakan pihaknya telah “menghilangkan agen senior Hamas” di kota tersebut.

Pada hari Kamis, Blinken dijadwalkan mengunjungi Mesir, pintu masuk utama pengiriman bantuan ke Gaza dan mediator utama dalam upaya gencatan senjata.

Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, akan mengunjungi Washington pada minggu mendatang untuk melakukan pembicaraan dengan Kepala Pentagon Lloyd Austin, meskipun tidak ada pihak yang memberikan tanggalnya.

Kantor Netanyahu mengatakan delegasi terpisah akan mengunjungi Washington atas “permintaan Presiden AS Joe Biden” untuk membahas rencana serangan Rafah.

Perang Gaza paling berdarah yang pernah terjadi terjadi setelah serangan Hamas yang belum pernah terjadi sebelumnya pada 7 Oktober yang mengakibatkan sekitar 1.160 kematian di Israel, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi Israel.

Militan juga menyandera sekitar 250 sandera, yang diyakini Israel 130 orang masih berada di Gaza, termasuk 33 orang yang diperkirakan tewas.

Kerabat dan teman para tawanan, yang secara konsisten melobi tindakan untuk membebaskan mereka, mengadakan beberapa protes pada hari Rabu, termasuk memblokir jalan utama di Tel Aviv.

Militer Israel telah melancarkan serangan tanpa henti terhadap Hamas yang telah menewaskan sedikitnya 31.923 orang, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan Gaza.

Siaran Langsung

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist