AulaNews.id – JALUR GAZA: Diplomat terkemuka Amerika Serikat, Antony Blinken, mendarat pada hari Rabu (20 Maret) di Timur Tengah untuk meningkatkan upaya gencatan senjata dalam perang di Gaza, ketika pasukan Israel melanjutkan penggerebekan di rumah sakit terbesar di wilayah itu.
Dilansir dari berita Channel News Asia yang diterbitkan pada 21 Maret 2024, kekhawatiran global meningkat atas konflik militer yang kini memasuki bulan keenam, ketika Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersumpah untuk menghancurkan Hamas sebagai tanggapan atas serangan mematikan yang dilakukan oleh para pejuangnya pada 7 Oktober.
Pertempuran terbaru ini termasuk serangan Israel terhadap rumah sakit Al-Shifa di Kota Gaza, sebuah kompleks luas yang dipenuhi pasien dan orang-orang yang mencari perlindungan, di mana Israel mengatakan militan Palestina bersembunyi.
Tentara Israel mengatakan “lebih dari 300 tersangka ditangkap” dalam penggerebekan rumah sakit yang dimulai Senin pagi, termasuk “puluhan teroris senior dan mereka yang memiliki posisi penting”.
Sementara itu Hamas mengutuk “kejahatan” Israel di Al-Shifa “untuk hari ketiga berturut-turut, eksekusi puluhan pengungsi, pasien dan staf”.
Badan-badan PBB telah memperingatkan bahwa 2,4 juta penduduk Gaza berada di ambang kelaparan, dan kepala hak asasi manusia PBB, Volker Turk, mengatakan Israel mungkin menggunakan “kelaparan sebagai metode perang” .
Nasib buruk yang dialami warga Palestina dan nasib sandera Israel yang ditahan di Gaza telah mendorong para perunding kembali ke meja perundingan di Qatar untuk mencoba mencapai kesepakatan gencatan senjata, namun para pejabat sejauh ini hanya melaporkan sedikit kemajuan.
Amerika Serikat, yang merupakan sekutu utama Israel, juga telah meningkatkan upaya diplomatiknya dan semakin menyuarakan keprihatinan atas masalah kemanusiaan.
Menteri Luar Negeri AS Blinken, yang memulai tur regionalnya dengan pertemuan di pusat kekuatan regional Arab Saudi, telah memperingatkan bahwa “tingkat keparahan ketidakamanan pangan akut yang serius”.
INVASI RAFAH YANG DITAKUTKAN
Saat Blinken memulai kunjungannya, Riyadh mengumumkan akan menyumbangkan US$40 juta (Rp626,8 miliar) kepada badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA, yang berperan penting dalam operasi bantuan di Gaza tetapi menghadapi pemotongan dana besar-besaran dan seruan penghapusan yang dipelopori oleh Israel.
“Dana tersebut akan menyediakan makanan bagi lebih dari 250.000 orang dan tenda untuk 20.000 keluarga,” kata King Salman Humanitarian Aid and Relief Centre dalam sebuah pernyataan.