Search

Bisnis Pinjaman Yang Dikelola Perorangan Di Kalangan Pedagang Tradisional

Jaminan tak hanya kendaraan, tapi juga peralatan dapur, kulkas, perhiasan, busana, HP, BPKB,Sertifikat rumah, sertifikat tanah dan lain-lain.

“Untungnya lumayan, kan bisa bayar cicilan. Lihat saja kreditku banyak di kantor Om, mana pernah nunggak,” demikian katanya.

Dari bunga yang dibalikin si peminjam, dia membayar angsurannya. Sudah pasti bunga pinjaman jauh lebih besar dikenakan, karena dana pribadi. Karena kalo mengenakan cicilan yang sama seperti dia meminjam di kantor kami, tentu dia akan berhitung dua kali. Belum lagi kalo dilama-lamain baliknya .

Mungkin istilah lain yang dikatakan oleh sejumlah warga yang memang tak suka, tak pernah meminjam, ato mau minjam tapi tak dikasih. Sayangnya label ini tak pernah digubris oleh para nasabah mereka karena mereka sendiri merasa terbantu dengan kemudahan sepanjang para peminjam “berdamai” pada Syarat dan Ketentuan (S&K).

Bisa dilepas murah, cuman pebisnis ini mesti mikir hasil penjualan minimal bisa nutupin yang dipinjamkan. Untuk jaminan administratif, semacam sertifikat rumah sertifikat tanah,SK, BPKB ato yang lain nya, belum tentu juga diketahui apakah dokumen tersebut itu legal ato bodong palsu.

Baca Juga:  Pasar Keramat Mojokerto: Wisata Unik nan Klasik

Biaya prasmanan nikahan anaknya cuma dibayar separoh karena yang ngelola jasa masakan pernah minjam belum balikin semua.

Ternyata bisnis menjalankan uang secara perorangan punya lika – liku tersendiri. Berbeda dengan pinjol yang dekat di layar HP tapi bisa jauh di hati, bisnis ini sebaliknya dekat di mata dan ada kemungkinan dekat di hati dalan batasan interaksi pemberi dan penerima, dilansir dari kompasiana.com.

Mempertahankan kotak kami Pola penguasaan bola kami yang disiplin dan 4-4-2 sulit ditembus oleh tuan rumah, jadi mereka terpaksa memberikan umpan silang penuh harapan ke dalam kotak penalti dari area...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist