Aulanews.id – Bank Indonesia (BI) memproyeksikan tingkat inflasi pada 2024 akan berada dalam rentang 2,5% plus minus 1%. Proyeksi ini menunjukkan penurunan dibandingkan target inflasi tahun 2023 yang ditetapkan pada rentang 3 plus minus 1%.
BI telah mengambil langkah-langkah untuk mencapai target inflasi ini dengan melibatkan semua pemangku kepentingan, termasuk pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
“Kami memperkirakan inflasi tahun 2024 akan tetap terkendali di dalam kisaran target 2,5 plus minus 1%. Ini akan berhasil jika ada sinergi kuat antara kebijakan pemerintah pusat dan daerah,” kata Gubernur BI, Perry Warjiyo dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Nasional di Istana Negara, Kamis (31/8/2023).
Perry menampaikan, pemerintah dan BI terus berupaya menjaga stabilitas harga barang melalui Tim Pengendali Inflasi Pusat (TPIP) dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID). Upaya ini melibatkan strategi mitigasi untuk mengatasi gangguan jangka pendek seperti El Nino, ketersediaan pasokan, harga yang terjangkau, serta penanganan struktural pengendalian inflasi seperti peningkatan produktivitas, distribusi yang lancar, integrasi data, serta perkuatan institusi dan sumber daya manusia.
Perry menekankan bahwa pada 2023 ini, inflasi telah turun lebih cepat dari proyeksi awal dan kembali berada pada target 3 plus minus 1%. Data dari Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa inflasi pada Juli 2023 mencapai 3,08% year on year, sementara pada akhir tahun 2022 angka inflasi mencapai 5,51% year on year.
“Penurunan ini terjadi di seluruh kelompok inflasi inti harga pangan bergejolak maupun harga yang diatur oleh pemerintah. Seluruh wilayah juga mencatat penurunan inflasi dan telah berada dalam sasaran inflasi nasional,” kata Perry.